Liputan6.com, Jakarta Manchester United, salah satu klub sepak bola terbesar di dunia, kini menghadapi ancaman nyata degradasi dari Premier League. Jika skenario buruk ini terjadi, Manchester United tidak hanya akan kehilangan statusnya sebagai raksasa sepak bola Inggris, tetapi juga harus menghadapi sederet masalah besar yang berpotensi mengguncang fondasi finansial dan operasional klub.
Dikutip dari Telegraph [James Ducker], Rabu (8/1/205), berikut daftar sederet masalah yang mengancam MU jika benar-benar terdegradasi
Baca Juga
1. Pemutusan Kontrak dengan Adidas
Kontrak kit senilai Rp17 triliun dengan Adidas bisa berakhir lebih cepat jika United terdegradasi Premier League. Adidas memiliki klausul yang memungkinkan penghentian kontrak senilai Rp1,7 triliun per tahun dengan pemberitahuan satu musim penuh. Alternatifnya, Adidas dapat memangkas pembayaran hingga 50%, menjadi hanya Rp850 miliar per tahun.
Advertisement
2. Penurunan Pendapatan Komersial
Degradasi berarti hilangnya pendapatan besar dari hak siar Premier League, yang menjadi salah satu sumber utama pemasukan klub. Selain itu, penurunan performa di liga bawah akan berdampak pada penjualan tiket, merchandise, dan sponsor. Dukungan sponsor besar lainnya, seperti Chevrolet atau TeamViewer, juga dapat berkurang drastis.
3. Kehilangan Talenta Pemain dan Staf
Degradasi hampir pasti akan membuat Manchester United kehilangan sejumlah pemain bintang. Dengan tidak adanya Liga Champions atau Liga Europa, pemain kelas dunia kemungkinan besar akan hengkang untuk mencari klub yang bermain di level tertinggi. Staf pelatih juga bisa terpengaruh, karena klub mungkin tidak lagi mampu menawarkan gaji besar.
4. Tekanan dari Pemegang Saham dan Pendukung
Sebagai klub yang terdaftar di bursa saham, degradasi dapat menurunkan nilai saham Manchester United secara signifikan. Pendukung setia klub juga akan memberikan tekanan besar kepada manajemen untuk segera memperbaiki situasi, termasuk potensi protes besar-besaran.
5. Risiko Jangka Panjang pada Reputasi Klub
Degradasi akan mencoreng reputasi global Manchester United sebagai klub elit dunia. Kemampuan klub untuk menarik sponsor, menjual hak siar, dan membangun kembali merek yang kuat di panggung internasional bisa terhambat selama bertahun-tahun.
6. Dampak pada Akademi dan Regenerasi
Sistem akademi yang menjadi kebanggaan United mungkin juga terkena imbas. Tanpa liga utama, daya tarik akademi MU untuk menarik talenta muda terbaik akan berkurang, yang dapat memengaruhi regenerasi pemain dalam jangka panjang.
Â
Tantangan Utama: Mengembalikan Status di Premier League
Jika United benar-benar terdegradasi, fokus utama klub akan beralih pada upaya promosi kembali ke Premier League.
Namun, kompetisi di divisi Championship tidak mudah, dan butuh investasi besar serta strategi matang untuk kembali ke kasta tertinggi.
Kesimpulan
Degradasi tidak hanya akan menjadi pukulan besar bagi sejarah panjang Manchester United, tetapi juga memicu serangkaian tantangan besar di berbagai aspek klub.
Dari sisi finansial, operasional, hingga reputasi, ancaman ini harus menjadi perhatian serius manajemen klub agar bisa menghindari skenario terburuk.
Advertisement
Manchester United Terancam Zona Degradasi
Manchester United semakin terpuruk di akhir tahun 2024. MU menutup tahun dengan kekalahan memalukan 0-2 di kandang sendiri saat menjamu Newcastle United pada 30 Desember 2024. Akibatnya mereka mulai terancam zona degradasi.
MU mencatatkan bulan terburuk dalam 94 tahun di Desember 2024. Setan Merah menelan enam kekalahan di berbagai kompetisi yang diikuti. MU pun terbenam di urutan 14 klasemen Liga Inggris dengan 22 poin.
Perolehan poin MU cuma terpaut tujuh angka saja dari Ipswich Town yang menghuni zona degradasi. Bila tak segera berbenah, MU terancam bisa terus turun dan mungkin saja masuk zona merah Liga Inggris.
Kehadiran manajer baru Ruben Amorim yang menggantikan Erik ten Hag tidak banyak menolong. MU malah kalah lima kali beruntun. Amorim sangat kesulitan menerapkan formasi andalannya 3-4-3 di MU.