Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), memanggil sejumlah menteri teknis di bawah koordinasi ke Kantor Kementerian IPK di Jakarta, Rabu (8/1/2025).
Adapun jelang pertemuan tersebut, beberapa menteri dan jajarannya tampak datang terlebih dahulu sebelum AHY. Sebut saja Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi, Menteri ATR/BPN Nusron Wahid.
Baca Juga
Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Fahri Hamzah, hingga Wamen PU Diana Kusumastuti beserta jajaran eselon I di Kementerian PU.
Advertisement
AHY sendiri tiba di kantornya sekitar pukul 10.00 WIB. Saat hendak beranjak menuju ruangannya, ia menyempatkan diri sejenak menjelaskan terkait pemanggilan para menteri di bawahnya.
"Jadi saya mungkin mendengarkan paparan dari para menteri, termasuk juga para wakil menteri, sekjen, dan juga jajaran eselon I untuk menyamakan frekuensi. Sekaligus kita rekap tahun 2024 yang sudah kita lalui, ada outlook yang harus kita rumuskan bersama untuk 2025," ujarnya.
Dampak ke Peertumbuhan Ekonomi
Ditekankannya, ia ingin para menteri teknis tidak hanya sekadar menjalankan tugasnya di lingkup masing-masing, tapi juga punya dampak nyata terhadap target pertumbuhan ekonomi yang diusung pemerintah.
"Yang jelas kita ingin pembangunan infrastruktur bisa semakin berdampak, tepat sasaran untuk berkontribusi secara signifikan pada pertumbuhan ekonomi, sekaligus juga kesejahteraan masyarakat," tegas AHY.
Â
Evaluasi Jelang 100 Hari Kerja
Dalam pertemuan tersebut, AHY dan tim juga bakal melakukan evaluasi menjelang 100 hari masa kerja Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.
Sehingga nanti tidak hanya akan dibahas beberapa hal strategis, namun juga yang bersifat teknis sekaligus strategis dalam sektor infrastruktur.
"Karena infrastruktur spektrumnya luas, bukan hanya yang sifatnya besar ataupun megah, tetapi juga banyak infrastruktur besar yang langsung menyentuh hajat hidup orang banyak. Kita ingin itu semua mendapatkan prioritas," bebernya.
Mantan Menteri ATR/BPN di era pemerintahan eks Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini menegaskan, pemerintah dalam membangun infrastruktur tidak harus terkekang oleh keterbatasan anggaran.
"Kita tahu di masa awal tahun ini, kita semua masih menentukan program-program yang harus diutamakan, karena selalu dihadapkan pada budget constraint. Selalu ada limitasi dalam hal anggaran, pendanaan. Itu semua harus kita pikirkan dengan baik," tuturnya.
Â
Advertisement