Sukses

Layani Cold Storage, Pelindo Solusi Logistik Kantongi Sertifikasi Halal

PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) berhasil memenuhi persyaratan pemerintah untuk menyediakan fasilitas pendukung logistik yang tersertifikasi halal, untuk penyimpanan dan distribusi barang konsumsi dan bahan baku halal.

Liputan6.com, Jakarta PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL) berhasil memenuhi persyaratan pemerintah untuk menyediakan fasilitas pendukung logistik yang tersertifikasi halal, untuk penyimpanan dan distribusi barang konsumsi dan bahan baku halal.

Halal Logistic dan Cold storage (HLC) yang berlokasi di Tanjung Priok, Jakarta saat ini telah memperoleh sertifikasi halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) dan juga Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).

Melalui anak usahanya yang bergerak dalam bidang usaha logistik, PT Multi Terminal Indonesia (MTI), SPSL menyediakan fasilitas penyimpanan (cold storage) dan jasa transportasi yang tersertifikasi halal dari LPPOM MUI dengan nomor 00410261031024. Lalu dari BPJPH dengan nomor ID00410020530381024.

Direktur Komersial dan Teknik PT Pelindo Solusi Logistik Ruri I Rachmaputri mengatakan, sertifikasi halal ini jadi bekal perseroan untuk menyediakan layanan logistik yang cepat, aman, efektif dan efisien.

"Sebagai pelaku industri rantai pasok logistik (supply chain), sertifikat halal yang kami peroleh dalam layanan gudang pendingin dan transportasi menjadi nilai tambah bagi kami dalam menyediakan layanan end-to-end bagi semua pelanggan. Terutama untuk produk konsumsi atau bahan baku yang perlu dijaga kehalalannya," ujarnya, Rabu (8/1/2025).

Ruri menjelaskan, layanan HLC ini mencakup area Cold storage seluas 3.600 m2, lapangan penumpukan non TPS seluas 11.708 m2. Fasilitas Cold storage ini memiliki 23 chamber, terdiri dari 14 unit freezer, 8 unit chiller, dan 1 unit cooler, yang menggunakan teknologi pendingin ramah lingkungan serta dilengkapi dengan sistem pengaturan dan pemantauan suhu secara otomatis berbasis digital.

Adapun untuk proses distribusi, HLC memiliki 60 unit armada yang terdiri dari 4 unit reefer truck, 28 unit mobil wing box dan 28 unit truk, dimana seluruhnya telah mendapat sertifikasi halal.

"Cold storage kami dilengkapi dengan teknologi pendingin ramah lingkungan, serta menggunakan peralatan dan perlengkapan berstandar food-grade. Melalui sistem logistik halal yang terintegrasi ini, kami mendukung dan menjamin kenyamanan dan keamanan bagi konsumen muslim khususnya, untuk mengurangi risiko kontaminasi dan sekaligus meningkatkan daya saing produk halal di pasar global," ungkapnya.

Adapun hingga November 2024, kinerja produksi operasional cold storage MTI tercapai sebesar 11.794 ton atau terealisir 144 persen di atas realisasi pada periode yang sama tahun sebelumnya.

2 dari 3 halaman

Bocoran Erick Thohir Soal Merger Pelindo, ASDP, dan Pelni

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir memberi bocoran soal rencana penggabungan 3 perusahaan pelat merah di sektor pelayaran dan pelabuhan. Itu menyasar PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo), PT ASDP Indonesia Ferry, dan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni).

Dia menerangkan, nantinya Pelindo akan bertindak sebagai induk holding. Rencana ini juga diakuinya sudah dibahas dengan pihak terkait.

"Sudah, kita sudah dorong. Pelindo (jadi induk)," kata Erick Thohir di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Dia mengungkap keuntungan jika tiga BUMN itu digabung. Salah satunya untuk mengatasi isu dari biaya logistik nasional serta aspek keselamatan penumpang.

"Pasti, karena itu mendorong kembali bagaimana logistic cost bisa lebih turun, safety buat penumpang," ujarnya.

Rencana tersebut akan jadi satu ekosistem pelayanan bagi masyarakat. Diketahui, ketiganya punya tugas yang berbeda meski berada di satu sektor yang sama.

"Kalau pelabuhannya bagus, management PELNI dari kapalnya juga lebih mudah, ASDP-nya juga lebih bagus. Semuanya jadi sinkronisasi baik untuk penumpang dan barang, yang selama ini terpisah-pisah," tutur dia.

Informasi, Pelindo merupakan BUMN yang mengelola pelabuhan di banyak titik di Indonesia. Kemudian, ASDP Indonesia Ferry melayani angkutan penyeberangan dan danau. Serta, Pelni melayani rute pelayaran dengan jarak yang lebih panjang.

 

3 dari 3 halaman

Mau Gabung INKA ke KAI

Wacana penggabungan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI kembali muncul. Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan rencana penggabungan dua BUMN sektor kereta api tersebut.

Menurutnya, ini jadi salah satu upaya perampingan jumlah BUMN. Targetnya, hanya tersisa 30 BUMN dari saat ini ada 47 perusahaan pelat merah.

"Itu usulan untuk 47 menjadi 30 ya kan, salah satunya ya bagaimana INKA dan KAI menjadi satu payung," kata Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (17/12/2024).

Penggabungan itu dinilai bisa mempermudah koordinasi antara keduanya. Mengingat, KAI kerap membutuhkan rangkaian kereta yang diproduksi oleh INKA.

"Ya kan, tidak mungkin perlu gerbong titik-titik, tapi enggak ngomong sama INKA. INKA-nya juga enggak koordinasi bila misalnya perlu ini. Kan itu cuma sinkronisasi. Nah, dengan satu atap yang sekarang juga 4 tahun terakhir ini sudah sering, kan antara KAI dan INKA sudah lebih baik sekarang," tuturnya.

"Cuman, secara struktur korporasi lebih baik ya jadi bapak dan anak lah. Jadi, konkretnya lebih bagus," sambungnya.

Erick mengungkap, nantinya KAI yang akan menjadi induk dari INKA.

"Masa INKA-nya jadi holding, KAI-nya lah," tegasnya.

 

Video Terkini