Liputan6.com, Jakarta Harga emas yang dijual oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau harga emas Antam tambah mahal lagi pada perdagangan Kamis, (9/1/2025). Harga emas antam tercatat sudah naik dalam dua hari berturut-turut.
Harga emas Antam hari ini dipatok Rp 1.546.000 per gram, naik Rp 5.000 dibandingkan harga emas kemarin. Untuk diketahui, rekor tertinggi harga emas Antam berada di level Rp 1.567.000 per gram yang dicetak pada 31 Oktober 2024.
Baca Juga
Demikian juga harga emas Antam buyback juga naik Rp 4.000 menjadi Rp 1.394.000 per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda ingin menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 1.394.000 per gram.
Advertisement
Perubahan harga emas Antam dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pemahaman mengenai faktor-faktor ini sangat penting bagi mereka yang berencana untuk berinvestasi dalam emas Antam.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen) jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
Hingga pukul 8.19 WIB kepingan emas Antam sebagian besar sudah habis terjual untuk lokasi di butik Logam Mulia Gedung Antam Jakarta.
Daftar Harga Emas Antam
Berikut rincian harga emas Antam hari ini di butik emas Gedung Antam, melansir laman logammulia.com:
- Harga emas 0,5 gram: Rp 823.000
- Harga emas 1 gram: Rp 1.546.000
- Harga emas 2 gram: Rp 3.032.000
- Harga emas 3 gram: Rp 4.523.000
- Harga emas 5 gram: Rp 7.505.000
- Harga emas 10 gram: Rp 14.955.000
- Harga emas 25 gram: Rp 37.262.000
- Harga emas 50 gram: Rp 74.445.000
- Harga emas 100 gram: Rp 148.812.000
- Harga emas 250 gram: Rp 371.765.000
- Harga emas 500 gram: Rp 743.320.000
- Harga emas 1.000 gram: Rp 1.486.600.000.
Harga Emas Dunia Naik ke Level Tertinggi Sebulan
Harga emas melonjak pada Rabu (8/1) ke level tertinggi hampir empat minggu setelah laporan ketenagakerjaan sektor swasta AS untuk Desember menunjukkan hasil yang lebih lemah dari perkiraan.
Data harga emas ini memberikan keyakinan kepada pasar bahwa Federal Reserve AS mungkin akan lebih fleksibel dalam melonggarkan suku bunga tahun ini.
Dikutip dari CNBC, Kamis (9/1/2025), harga emas spot naik 0,4% menjadi USD 2.659,16 per ons, mencapai level tertinggi sejak 13 Desember. Sementara itu, emas berjangka AS juga naik 0,4% menjadi USD 2.676,90 per ons.
“Data tenaga kerja yang lebih lemah mendukung kenaikan harga emas, karena angka ini menunjukkan bahwa ekonomi lebih lemah dari yang diantisipasi banyak pihak,” ujar Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.
Data Ketenagakerjaan yang Melemah
Laporan ketenagakerjaan nasional ADP menunjukkan bahwa ekonomi AS hanya menambahkan 122.000 pekerjaan sektor swasta pada Desember, lebih rendah dari estimasi ekonom sebesar 140.000.
Di sisi lain, laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan klaim pengangguran mingguan mencapai 201.000, lebih rendah dari perkiraan sebesar 218.000.
“Faktor yang lebih besar akan datang dari data nonfarm payrolls AS pada Jumat nanti. Pasar memperkirakan kenaikan sebesar 163.000 pekerjaan; angka yang jauh di atas itu bisa berdampak negatif bagi emas,” tambah Melek.
Advertisement
Kebijakan The Fed
Pasar saat ini menantikan rilis risalah rapat Federal Reserve bulan Desember yang dijadwalkan pada hari ini, serta laporan nonfarm payrolls pada Jumat.
“Saya rasa risalah hari ini tidak akan terlalu memengaruhi pasar, mengingat ketidakpastian kebijakan dari administrasi baru dan indikasi jelas bulan lalu bahwa The Fed telah memasuki fase moderasi dalam pelonggaran kebijakan,” kata Tai Wong, seorang pedagang logam independen.
Investor juga memperhitungkan potensi dampak tarif baru yang diajukan oleh pemerintahan Trump. Tarif ini dapat memicu inflasi AS, membatasi kemampuan The Fed untuk menurunkan suku bunga, dan memberikan tekanan pada emas.
Namun, Gubernur The Fed Christopher Waller menyatakan bahwa inflasi diperkirakan akan terus menurun pada 2025, memungkinkan bank sentral untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut, meskipun dengan kecepatan yang tidak pasti.