Kelangkaan pasokan gas elpiji 3 kilogram (kg) menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Namun ternyata, kelangkaan ini ditampik PT Pertamina (Persero) selaku penanggung jawab pengadaan gas elpiji.
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya membantah terjadinya kelangkaan tabung gas ukuran 3 kg yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia tersebut.
Dia menilai, kabar kelangkaan tersebut hanya sebagai sinyal yang belum terbukti kebenarannya. "Saya sudah minta untuk mengecek, tidak ada itu terjadi kelangkaan," ujar dia usai peluncuran produk elpiji 12 kg bright gas di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (15/5/2013).
Menurut Hanung, penyebab kelangkaan lebih kepada masalah distribusi, di mana terjadi hari libur yang jatuh pada Kamis (9/5) lalu, sehingga menyebabkan peningkatan kebutuhan akan tabung gas 3 kg ditambah dengan distribusi pada agen yang sedikit terganggu.
"Mungkin di beberapa tempat tetapi tidak banyak. Kalau yang ditulis di media itu terjadi di Lampung, beberapa wilayah di Jawa Tengah, tetapi sudah kita lakukan operasi pasar dalam dua hari ini dan saya rasa sudah kembali normal," tutur dia.
Hanung juga memastikan stok yang disediakan Pertamina sendiri sampai saat ini lebih dari cukup, yaitu sekitar 200 ribu ton lebih untuk stok nasional dengan konsumsi sekitar 16.500 metrik ton perhari. "Itu gabungan dari elpiji 50 kg, 12 kg, 3 kg. Jadi aman sekali," tandas dia. (Nur)
Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero) Hanung Budya membantah terjadinya kelangkaan tabung gas ukuran 3 kg yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia tersebut.
Dia menilai, kabar kelangkaan tersebut hanya sebagai sinyal yang belum terbukti kebenarannya. "Saya sudah minta untuk mengecek, tidak ada itu terjadi kelangkaan," ujar dia usai peluncuran produk elpiji 12 kg bright gas di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Rabu (15/5/2013).
Menurut Hanung, penyebab kelangkaan lebih kepada masalah distribusi, di mana terjadi hari libur yang jatuh pada Kamis (9/5) lalu, sehingga menyebabkan peningkatan kebutuhan akan tabung gas 3 kg ditambah dengan distribusi pada agen yang sedikit terganggu.
"Mungkin di beberapa tempat tetapi tidak banyak. Kalau yang ditulis di media itu terjadi di Lampung, beberapa wilayah di Jawa Tengah, tetapi sudah kita lakukan operasi pasar dalam dua hari ini dan saya rasa sudah kembali normal," tutur dia.
Hanung juga memastikan stok yang disediakan Pertamina sendiri sampai saat ini lebih dari cukup, yaitu sekitar 200 ribu ton lebih untuk stok nasional dengan konsumsi sekitar 16.500 metrik ton perhari. "Itu gabungan dari elpiji 50 kg, 12 kg, 3 kg. Jadi aman sekali," tandas dia. (Nur)