Liputan6.com, Jakarta - PT KAI (Persero) berencana menutup operasional Stasiun Karet, Jakarta, untuk naik turun penumpang moda KRL Jabodetabek. Informasi ini disampaikan langsung oleh Menteri BUMN, Erick Thohir dalam kunjungan kerjanya di Stasiun BNI City pada Rabu, 1 Januari 2025.Â
Erick menyebut, rencana penutupan Stasiun Karet untuk penumpang KRL jadi bagian dari efisiensi pengembangan ekosistem tranportasi. Mengingat, telah terbangun Stasiun BNI City yang berdekatan dengan Stasiun Karet.
Baca Juga
"Ini yang tadi dibilang, bagaimana membangun ekosistem seperti tadi. Mungkin di Karet, ditutup. Ya sama lah kayak kita mengenalkan kereta api langsung dari Jakarta, Jogja, Jakarta Semarang kan itu salah satunya ada strateginya," ungkapnya, seperti dikutip Kamis (9/1/2025).
Advertisement
Direktur Pengembangan Usaha dan Kelembagaan PT KAI (Persero) Rudi As Aturridha menambahkan, rencana penutupan Stasiun Karet untuk naik turun penumpang guna mempercepat perjalanan KRL. Sebagai alternatif, nantinya penumpang KRL dapat naik turun dari Stasiun BNI City.
Namun, dia memastikan penutupan Stasiun Karet untuk naik turun penumpang tidak dilakukan dalam waktu dekat. Pihaknya akan terlebih dahulu menyesuaikan finalisasi Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025, sembari menunggu persetujuan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Menyambung informasi itu, PT Kereta Commuter Indonesia atau KAI Commuter mengamini Stasiun Karet akan ditutup. Titik pemberhentian itu bakal diintegrasikan dengan Stasiun BNI City.
Namun, VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan, operasional Stasiun Karet tidak akan langsung ditutup dalam waktu dekat. Sebab, penutupan Stasiun Karet yang rencananya akan diintegrasikan dengan Stasiun BNI City masih dalam proses kajian.Â
Selain itu, rencana pengintegrasian Stasiun Karet dengan Stasiun BNI City, sebagai bagian dari rencana peningkatan layanan kepada penumpang, membutuhkan pembahasan mendalam dengan regulator dan berbagai pihak terkait.Â
"Masyarakat maupun penumpang pengguna KRL masih dapat berhenti dan turun di Stasiun Karet. Rencana penutupan operasional Stasiun Karet belum akan dilakukan dalam waktu dekat," tegas Joni.Â
Alasan Penutupan Stasiun Karet
Adapun salah satu alasan rencana penutupan ini, guna memangkas waktu tempuh kereta bandara dari Stasiun Manggarai menuju Bandara Soekarno-Hatta.
Stasiun BNI City jadi satu titik pemberhentian yang melayani dua moda kereta, yakni KRL Commuter Line Jabodetabek dan kereta bandara atau Commuter Line Basoetta. Sementara Stasiun Karet hanya melayani KRL Jabodetabek.Â
Sesuai data yang terangkum, dari sekitar 56 juta penumpang pesawat di Bandara Soekarno-Hatta setiap tahunnya, ada sekitar 1,5 juta penumpang yang menuju bandara menggunakan Commuter Line Basoetta selama 2024.
"Dengan peningkatan layanan Commuter Line Basoetta ini ditargetkan dapat melayani sekitar 20 persen, atau 10 juta orang dari total pengguna pesawat di Bandara Soekarno-Hatta," imbuh Joni.Â
Ditemui terpisah, Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Mohamad Risal Wasal bilang, Ditjen Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub masih terus mengkaji dan berdiskusi dengan PT KAI (Persero) hingga masyarakat setempat. Sehingga, ia menegaskan, isu soal penutupan Stasiun Karet masih belum pasti.Â
Â
Advertisement
Bakal Terintegrasi
"Belum, masih dikaji. Definisi tutup itu kita belum clear ya. Apakah tidak difungsikan sebagai jalan menuju BNI City, kan itu belum clear. Kalimat tutup nanti kita bicarakan," kata Risal di Kantor Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Jakarta, pada Rabu (8/1/2025) kemarin.Â
Yang pasti, ia menekankan bahwa Stasiun Karet bakal terintegrasi. Namun, secara skema itu pun masih belum jelas seperti apa, apakah secara bangunan bakal bersatu dengan Stasiun BNI City atau tidak. Risal hanya menyebut seluruh moda transportasi nantinya bakal saling terintegrasi, mulai dari KRL Commuter Line, LRT Jabodebek, hingga MRT Jakarta.Â
"Kalau integrasi iya lah, sudah pasti. Sekarang pun terintegrasi. Konsepnya terintegrasi semua. LRT, MRT, semua terintegrasi," ucap Risal.Â
Liputan6.com juga telah berupaya menjangkau informasi lebih lanjut soal rencana penutupan Stasiun Karet ini kepada PT KAI (Persero) dan KAI Commuter. Namun hingga berita ini tayang, belum ada respon lanjutan dari keduanya.
Â