Sukses

Disiapkan, Kapal Angkutan Sapi dan Kerbau Seharga Rp 60 Miliar

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana membangun 1 kapal khusus angkutan ternak senilai Rp 60 miliar. Kapal ini memiliki bobot 900 deadweight tonnage (DWT).

Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) berencana membangun 1 kapal khusus angkutan ternak senilai Rp 60 miliar. Kapal ini memiliki bobot 900 deadweight tonnage (DWT).

Anggaran pembangunan kapal berkapasitas muat 800 ekor ternak tersebut bersumber dari dana "new inisiatif" 2014. "Kapal baru ini dari perhitungan kita akan rampung setelah dibangun selama 2 tahun. Jadi 2015 mulai bisa untuk mengangkut ternak," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Bobby R Mammahit, Kamis (16/5/2013).

Seperti diketahui pemerintah tengah memperbaiki sistem angkutan ternak antar pulau di Indonesia. Meski belum diperhitungkan dengan pasti nilai potensialnya, pengadaan angkutan ini akan menaikkan bobot ternak.

Di sisi lain, upaya lain mendukung perbaikan angkutan ternak akan dilakukan PT PELNI yang akan melakukan modifikasi kapal barang KM Caraka Jaya Niaga III-1 dan III-4 menjadi kapal khusus angkutan ternak berkapasitas 1.000 ekor.

Bobby berharap upaya perbaikan tersebut didukung dengan produktivitas hasil ternak, khususnya sapi. "Karena kalau tidak, maka kita akan kelebihan ruang muat," pungkasnya.

Berdasarkan data Kemenhub, saat ini ada 10 kapal yang beroperasi melakukan kegiatan bongkar muat ternak di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya Jawa Timur.

Hingga Maret 2013 jumlah ternak yang diangkut sebanyak 1.560 ekor, terdiri dari 1.309 sapi, 189 kuda, dan 62 kerbau. (Est/Nur)