Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan, realisasi investasi di Indonesia pada kuartal IV 2024 sebesar Rp 452,8 triliun. Jumlah itu berasal dari investasi luar negeri maupun domestik, di mana Singapura jadi Investor asing terbesar dengan nilai Rp 92,91 triliun.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani mengatakan, realisasi investasi Rp 452,8 triliun pada kuartal IV 2024 naik 23,8 persen secara tahunan (YoY), dan 4,9 persen dibanding kuartal sebelumnya (QtQ).
"Yang cukup membahagiakan penciptaan tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja yang tercipta di kuartal IV ini sekitar 580.916 orang," ujar Rosan di Kantor Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, Jakarta, Jumat (31/1/2025).
Advertisement
Secara angka, pemasukan investasi di luar Jawa lebih besar dibanding Pulau Jawa. Yakni 57,5 persen berbanding 42,5 persen, atau Rp 260,4 triliun berbanding Rp 192,4 triliun.
Realisasi investasi di luar Jawa pada kuartal IV 2024 meningkat 40,8 persen secara year on year, sementara penanaman modal di Pulau Jawa juga naik 6,4 persen.
Jika disortir dari tempat asal modal mengalir, penanaman modal asing (PMA) lebih besar dibanding penanaman modal dalam negeri (PMDN). Total investasi asing yang mengucur ke Indonesia pada triwulan akhir tahun lalu mencapai Rp 245,8 triliun (54,3 persen), naik 33,3 persen secara tahunan.
Investasi yang berasal dari investor lokal juga naik pada waktu yang sama. Dengan realisasi sebesar Rp 207 triliun, meningkat 14,1 persen secara tahunan.
Jawa Barat jadi provinsi dengan kucuran investasi terbesar, dengan aliran dana masuk sebesar Rp 66,2 triliun atau naik 14,6 persen. Disusul Jakarta sebesar Rp 50,1 triliun (naik 11,1 persen), Sulawesi Tengah Rp 41,3 triliun (naik 9,1 persen), Jawa Timur Rp 35,9 triliun (naik 7,9 persen), dan Sumatera Selatan Rp 30,5 triliun (naik 6,7 persen).
5 Besar Subsektor Industri
Di sisi lain, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM juga mencatat 5 subsektor industri dengan kucuran investasi terbesar di kuartal IV 2025. Dengan industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebagai penerima terbesar, Rp 60,4 triliun atau memakan porsi sekitar 13,3 persen.
Disusul industri pertambangan yang menerima pemasukan investasi Rp 52,2 triliun (11,5 persen), transportasi, gudang dan telekomunikasi Rp 42,7 triliun (9,4 persen), industri makanan Rp 34,5 triliun (7,6 persen), dan jasa lainnya Rp 34,2 triliun (7,6 persen).
Industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya juga jadi subsektor penerima investasi asing terbesar, dengan porsi 20,6 persen atau senilai USD 3,4 miliar (Rp 55,42 triliun).
Diikuti industri kertas dengan pemasukan investasi asing USD 2,1 miliar (Rp 34,23 triliun), pertambangan USD 1,3 miliar (Rp 21,19 triliun), industri makanan USD 1,3 miliar (Rp 21,19 triliun), dan jasa lainnya USD 1,1 miliar (Rp 17,93 triliun).
Advertisement
Singapura jadi Investor Asing Terbesar
Adapun Singapura jadi investor asing nomor wahid, dengan nilai USD 5,7 miliar atau setara Rp 92,91 triliun. Diikuti China yang kerap menanamkan investasi asing tak sedikit, dengan USD 2,3 miliar atau setara Rp 37,49 triliun di kuartal IV 2024.
Selanjutnya, ada Hong Kong dengan investasi USD 2,2 miliar atau setara Rp 35,86 triliun, lalu Malaysia dengan USD 1,5 miliar atau Rp 24,45 triliun, dan Jepang USD 0,9 miliar atau Rp 14,67 triliun.