Negara yang menyandang ekonomi terbesar di Eropa, Jerman banyak dikritik karena dinilai tak cukup membantu pergerakan ekonomi di kawasan itu. Tak dinyana, negara ini justru berhasil menjadi negara paling populer di dunia.
Ini berdasarkan survei yang dilakukan BBC dengan melibatkan 26 ribu orang dari 25 negara. Semua partisipan diminta untuk memberikan pendapat soal pengaruh 16 negara di kawasan Uni Eropa, apakah positif atau negatif bagi dunia.
Jerman meraih jumlah suara paling tinggi mencapai 59% di mana partisipan memberi rating positif, naik 3% dari tahun 2002.
Jerman menggeser posisi Jepang yang turun ke peringkat 4 dengan 51% jumlah suara dari 58% di tahun lalu seperti melansir CNBC, Jumat (24/5/2013).
Meningkatnya popularitas Jerman ternyata banyak didorong masyarakat Spanyol, Perancis, Ghana dan Australia. Sebaliknya, warga Yunani memberikan rating negatif pada Jerman.
Ada banyak alasan kenapa Jerman dikagumi ujar Analis politik di investasi bank Nomura Jepang, Alastair Newton.
Jerman merupakan ekonomi dunia yang penting dan luas, manufaktur kelas dunia dan memiliki pemimpin yang menunjukkan kepemimpinan yang jujur.
"Berbeda dengan tindakan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah atau bagaimana China membuat ekonomi Jepang dan negar-negara barat ketar-ketir," ujar Newton.
Tapi pakar ekonomi Eropa dari kantor penelitian Capital Economics, Jennifer McKeown mengatakan hasilnya mungkin berbeda kalau difokuskan pada kawasan Eropa saja dan bukan global seperti ini.
"Perbedaannya, ini survei dunia luas. Saya bahkan tak yakin seberapa relevan hasil survei ini dengan pendapat negara-negara di kawasan Eropa terhadap Jerman yang jelas lebih penting," tegasnya.
"Pendapat negatif terhadap Jerman dalam ekonomi periferal juga mencemaskan, karena di negara-negara lain seperti Italia, banyak orang tak begitu fokus pada perkembangan keuangan dan lebih berorientasi pada pertumbuhan kebijakan," ujar McKeown.
Dirinya juga mengatakan, hal ini mengganggu visi yang diajukan Jerman di kawasan Eropa, di mana mereka lebih banyak bicara dari pada bekerja.
Negara dengan rating terburuk adalah Iran dengan hanya 15% dari partisipan yang memberi rating positif. Selain itu, ada juga Pakistan dan Korea Utara di peringkat terendah.
Survei sudah dimulai sejak 2005 dan kebanyakan baru saja dilakukan dari Januari sampai Maret 2013. (Nur)
Ini berdasarkan survei yang dilakukan BBC dengan melibatkan 26 ribu orang dari 25 negara. Semua partisipan diminta untuk memberikan pendapat soal pengaruh 16 negara di kawasan Uni Eropa, apakah positif atau negatif bagi dunia.
Jerman meraih jumlah suara paling tinggi mencapai 59% di mana partisipan memberi rating positif, naik 3% dari tahun 2002.
Jerman menggeser posisi Jepang yang turun ke peringkat 4 dengan 51% jumlah suara dari 58% di tahun lalu seperti melansir CNBC, Jumat (24/5/2013).
Meningkatnya popularitas Jerman ternyata banyak didorong masyarakat Spanyol, Perancis, Ghana dan Australia. Sebaliknya, warga Yunani memberikan rating negatif pada Jerman.
Ada banyak alasan kenapa Jerman dikagumi ujar Analis politik di investasi bank Nomura Jepang, Alastair Newton.
Jerman merupakan ekonomi dunia yang penting dan luas, manufaktur kelas dunia dan memiliki pemimpin yang menunjukkan kepemimpinan yang jujur.
"Berbeda dengan tindakan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah atau bagaimana China membuat ekonomi Jepang dan negar-negara barat ketar-ketir," ujar Newton.
Tapi pakar ekonomi Eropa dari kantor penelitian Capital Economics, Jennifer McKeown mengatakan hasilnya mungkin berbeda kalau difokuskan pada kawasan Eropa saja dan bukan global seperti ini.
"Perbedaannya, ini survei dunia luas. Saya bahkan tak yakin seberapa relevan hasil survei ini dengan pendapat negara-negara di kawasan Eropa terhadap Jerman yang jelas lebih penting," tegasnya.
"Pendapat negatif terhadap Jerman dalam ekonomi periferal juga mencemaskan, karena di negara-negara lain seperti Italia, banyak orang tak begitu fokus pada perkembangan keuangan dan lebih berorientasi pada pertumbuhan kebijakan," ujar McKeown.
Dirinya juga mengatakan, hal ini mengganggu visi yang diajukan Jerman di kawasan Eropa, di mana mereka lebih banyak bicara dari pada bekerja.
Negara dengan rating terburuk adalah Iran dengan hanya 15% dari partisipan yang memberi rating positif. Selain itu, ada juga Pakistan dan Korea Utara di peringkat terendah.
Survei sudah dimulai sejak 2005 dan kebanyakan baru saja dilakukan dari Januari sampai Maret 2013. (Nur)