Liputan6.com, Jakarta PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) menunjukkan kinerja positif sepanjang tahun 2024, sekaligus memproyeksikan target ambisius untuk tahun 2025. Sepanjang 2024, PTP Nonpetikemas sukses menjaga kelancaran operasional terminal nonpetikemas dengan layanan 24/7, terutama dalam menghadapi lonjakan arus logistik nasional menjelang Ramadan dan Lebaran.
Direktur Utama PTP Nonpetikemas, Indra Hidayat Sani, menegaskan bahwa permintaan logistik selama periode Ramadan 1446 H, khususnya untuk bahan pokok, BBM, dan LPG, mengalami peningkatan signifikan. Untuk itu, perusahaan menerapkan berbagai strategi guna memastikan layanan tetap optimal.
"Kami berkomitmen menjaga keandalan layanan 24 jam penuh di seluruh cabang, memastikan seluruh pengiriman kargo berjalan tepat waktu. Ini bagian dari kontribusi kami dalam menjaga kelancaran distribusi logistik nasional," ujar Indra, Selasa (18/3/2025).
Advertisement
Capaian Kinerja 2024
Selama tahun 2024, PTP Nonpetikemas mencatat kontribusi signifikan sebesar 39% terhadap total throughput SPMT Group, dengan capaian throughput mencapai 47.046.785 ton/m³. Komposisi throughput tersebut meliputi curah kering (47%), general cargo (25%), curah cair (22%), dan bag cargo (6%).
Cabang Tanjung Priok menjadi yang tertinggi di kategori general cargo dan bag cargo, dengan total throughput 8.699.527 ton/m³.
Di kategori curah cair, Cabang Teluk Bayur mencatat throughput tertinggi di PTP Nonpetikemas dengan 2.783.465 ton, menempati posisi keempat di lingkungan SPMT Group.
Sementara itu, untuk curah kering, Cabang Tanjung Priok mencatatkan throughput 4.764.341 ton, tertinggi di PTP Nonpetikemas dan ketiga tertinggi di SPMT Group.
Realisasi Awal 2025 dan Target
Memasuki 2025, hingga Februari, PTP Nonpetikemas mencatat realisasi throughput sebesar 7.997.334 ton/m³, dengan komposisi curah kering (45%), general cargo (27%), curah cair (21%), dan bag cargo (7%).
Beberapa cabang menunjukkan kinerja menonjol, seperti Cabang Bengkulu dengan capaian 123,82% dari RKAP (688.349 ton/m³) dan Cabang Tanjung Priok dengan capaian 110,6% dari RKAP (2.505.235 ton/m³).
Pada kategori produktivitas, Cabang Bengkulu mencatatkan tertinggi untuk curah kering dengan 7.445 T/S/D, Cabang Tanjung Priok unggul di general cargo (2.587 T/S/D) dan bag cargo (2.394 T/S/D), serta Cabang Teluk Bayur memimpin di curah cair (4.351 T/S/D).
PTP Nonpetikemas menargetkan throughput sebesar 53,5 juta ton/m³ sepanjang 2025. Untuk mencapai target tersebut, perusahaan menerapkan sejumlah strategi, termasuk modernisasi terminal, penguatan layanan multipurpose, optimalisasi peralatan bongkar muat, serta digitalisasi melalui implementasi PTOS-M di berbagai cabang seperti Palembang, Banten, Kijing, Jambi, dan Pangkal Balam.
Perusahaan juga mengoptimalkan layanan curah cair di Terminal Kijing dan Pontianak dengan pengadaan peralatan bongkar muat serta penataan piperack. Selain itu, sejak 2023, PTP Nonpetikemas konsisten menjalankan program standardisasi dan sistemisasi layanan di 12 terminal, yang pada 2025 akan diperluas ke terminal lainnya guna meningkatkan efisiensi dan daya saing.
Advertisement
Komitmen Tata Kelola Perusahaan
Dalam operasionalnya, PTP Nonpetikemas menegaskan komitmen terhadap prinsip Good Corporate Governance (GCG) dengan menerapkan kebijakan anti-suap serta menolak pungutan liar.
Sekretaris Perusahaan PTP Nonpetikemas, Fiona Sari Utami, menegaskan bahwa seluruh proses bisnis dijalankan secara transparan, akuntabel, dan berintegritas.
"Kami membangun ekosistem bisnis yang sehat dan terpercaya," ujarnya.
Dengan berbagai langkah strategis tersebut, PTP Nonpetikemas optimistis dapat memenuhi lonjakan kebutuhan logistik jelang Lebaran 2025.
Pelayanan 24/7 yang konsisten diyakini mampu mendukung kelancaran distribusi barang, meningkatkan efisiensi operasional, serta berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.