Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU), Diana Kusumastuti berkunjung ke ruas tol fungsional Solo-Jogja untuk meninjau kesiapan ruas tol Solo Jogja untuk digunakan sebagai jalur mudik Lebaran 2025.
"Hari ini kita inspeksi jalan tol Solo-Jogja, dari Solo sampai Klaten udah dioperasionalkan sepanjang 22 km, sedangkan dari Klaten sampai Prambanan akan difungsionalkan sepanjang 8,6 km" kata Wamen Diana, Minggu, 23 Maret 2025, seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin (24/3/2025).
Baca Juga
Wamen Diana menuturkan, jika masih terjadi kemacetan, jalur fungsional akan dibuka 6,7 km hingga Taman Martani. Wamen Diana juga menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor, khususnya dengan Korlantas, Jasa Marga dan instansi terkait, guna memastikan kelancaran dan keamanan pemudik yang melintasi jalur ini.
Advertisement
"Ada kerja sama Korlantas dan Jasa Marga untuk mengetahui kepadatannya. Kalau itu padat juga akan dilimpahkan ke jalan nasional. Sehingga nanti akan membagi kepadatan dari Klaten sampai Taman Martani,” ujar dia.
Wamen Diana berharap dengan pengaturan ini tidak akan terjadi kemacetan yang diprediksi bisa terjadi pada saat arus mudik dan hari H Lebaran.
Tol Solo-Yogya sampai Klaten yang telah operasional dan tol fungsional dari Klaten-Prambanan dan Taman Martani direncanakan fungsional dari jam 07.00-17.00 lalu akan ditutup. Jalur ini hanya diperuntukkan untuk kendaraan golongan 1 (mobil roda empat). Pada 24-31 Maret 2025, tol tersebut hanya melayani jalur mudik dari Solo ke arah Jogja, lalu pada 1-7 April 2025 akan melayani arus balik dari Jogja ke arah Solo.
Dalam kunjunganya, Wamen Diana didampingi Staf Ahli Menteri PU Bidang Hubungan Antarlembaga Triono Junoasmono dan perwakilan dari BUJT Tol Solo-Jogja PT Jasa Marga.
Anggaran Kementerian PU Bertambah Rp 20,8 Triliun, Nilainya Jadi Segini
Sebelumnya, Komisi V DPR RI menyepakati pagu indikatif Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tahun anggaran 2025 sebesar Rp 50,48 triliun. Jumlah itu bertambah sekitar Rp 20,8 triliun, dari pagu indikatif Kementerian PU setelah terkena efisiensi anggaran sebesar Rp 29,6 triliun.
Program pemangkasan anggaran Presiden Prabowo Subianto sebelumnya membuat Kementerian PU harus berhemat Rp 81,3 triliun, dari alokasi semula Rp 110,9 triliun menjadi Rp 29,6 triliun.
Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo mengatakan, sesuai surat Menteri Keuangan Nomor S-75/MK.02/2025 tanggal 13 Februari 2025 mengenai Tindaklanjut Efisiensi Belanja Kementerian/Lembaga dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara TA 2025, disampaikan efisiensi anggaran Kementerian Pekerjaan Umum TA 2025 menjadi Rp 60,4 Triliun.
"Sehingga setelah efisiensi kedua ini pagu tahun anggaran 2025 menjadi Rp 50,48 triliun," ujar Dody dalam keterangan tertulis, Jumat (14/2/2025).
Ia lantas bersyukur, lantaran tambahan anggaran ini membuat Kementerian PU bisa menganggarkan 8.000 titik Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3-TGAI) senilai Rp 1,8 triliun. Juga 1.025 titik untuk Cipta Karya senilai Rp 700 miliar.
"Ini program padat karya tunai (PKT) sementara hasil sisiran kami dalam waktu singkat setelah mendapat surat dari Kementerian Keuangan," imbuh Dody.
Di samping itu, Dody juga mengatakan, dengan rekonstruksi anggaran ini Kementerian PU dapat mengalokasikan anggaran untuk preservasi jalan dan jembatan.
"Seperti arahan Ketua Komisi V kemarin dengan tambahan anggaran ini kami dapat melakukan preservasi, sementara waktu kami anggarkan untuk 6 bulan. Nanti akan kami susun lagi sehingga bisa melakukan preservasi untuk 12 bulan," ungkapnya.
Advertisement
Rincian Alokasi Anggaran
Setelah rekonstruksi anggaran ini pagu indikatif Kementerian PU 2025 untuk Sekretariat Jenderal sebesar Rp 443,5 miliar. Lalu, Inspektorat Jenderal Rp 76,3 miliar, Ditjen Sumber Daya Air menjadi Rp 23,386 triliun, Ditjen Bina Marga Rp 17,095 triliun.
Selanjutnya, Ditjen Cipta Karya Rp 6,396 triliun, Ditjen Prasarana Strategis Rp 2,147 triliun, Ditjen Bina Konstruksi Rp 378 miliar, Ditjen Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum Rp 67,3 miliar, Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Rp 283,1 miliar dan BPSDM Rp 208,8 miliar.
Ketua Komisi V DPR RI Lasarus mengutarakan, pihak parlemen menunggu produktivitas dari Kementerian PU setelah mendapat tambahan anggaran.
"Kita diskusi tentang produktivitas karena ini yang ditunggu oleh masyarakat. Kita dukung pemerintah untuk fokus melaksanakan tugasnya sesuai pagu indikatif yang kita sahkan," kata Lasarus.