Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pejabat Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) buka suara soal anjloknya indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam beberapa waktu terakhir.
Adapun jelang pengumuman jajaran pengurus BPI Danantara pada Senin (24/3/2025) siang ini, IHSG sempat terkoreksi minus 4,17 persen ke level 5.996.
CIO BPI Danantara Pandu Sjahrir meyakini, pengumuman nama pengurus Danantara bisa jadi jawaban terhadap kehawatiran pasar dalam beberapa waktu terakhir.
Advertisement
Lantaran, badan baru tersebut telah menunjuk tokoh-tokoh profesional yang diklaim terbaik di bidangnya, tanpa adanya titip-titipan jabatan.
"Saya rasa banyak di market, memang banyak noice, concern, bagaimana pembentukan tim Danantara, siapakah manajemen danantara. Semoga dengan hari ini bisa dijawab. Tidak ada titipan-titipan, semua adalah yang terbaik di bidangnya," kata Pandu di Jakarta, Senin (24/3/2025).
Tak hanya dari dalam negeri, BPI Danantara juga memanggil sejumlah pakar global untuk jadi pejabatnya. Mulai dari konglomerat Amerika Serikat Ray Dalio, mantan CEO Credit Suisss Helman Sitohang, hingga mantan Perdana Menteri Thailand Thaksin Shinawatra.
"Makanya tadi ada Ray, Helman, itu kita tahu bahwa macro risk, makro besar, geopolitical risk makin besar. We need advicers to give us masukan-masukan tersebut," kata Pandu.
Lebih lanjut, Pandu juga menyoroti pelemahan harga saham tidak hanya terjadi di market domestik. Bursa di beberapa negara lain disebutnya juga tengah lesu akibat isu makro global.
"Secara global memang pasar sedang bergejolak. Bukan saja di sini, di Thailand bahkan sekarang lebih buruk lagi, itu sedang mengalami banyak gerakan. Dan juga bisa Anda lihat di nasdaq di Amerika, dimana ada perubahan selama 1,5-2 minggu terakhir karena hal-hal makro," bebernya.
COO BPI Danantara Dony Oskaria menambahkan, dirinya tidak menampik adanya pelemahan saham dalam beberapa waktu terakhir. Kendati begitu, ia percaya fundamental perusahaan-perusahaan BUMN yang masuk Danantara dalam keadaan sangat baik.
"Tetapi kita pastikan bahwa fundamental perusahaan kita bagus. Nanti dengan masuknya perusahaan-perusahaan BUMN ke Danantara, bahwa kita akan jauh lebih transparan, governance dijalankan lebih baik, business modelnya juga akan kita review," tuturnya.
"Sehingga diharapkan dengan penguatan fundamental ini, market ke depannya akan merespons dengan positif," pungkas Dony.
Danantara Umumkan Struktur Pejabat, Tak Ada Sri Mulyani dan Tony Blair?
CEO Badan Pengawas Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Roeslani telah mengumumkan sejumlah nama yang masuk ke dalam struktur pejabat dan jajaran pengurus BPI Danantara.
Namun, beberapa nama yang sempat digadang masuk ke Danantara tidak disebutkan. Semisal Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan mantan Perdana Menteri Britania Raya, Tony Blair.
Menanggapi hal itu, Rosan mengatakan, Sri Mulyani masuk ke dalam Dewan Pengawas Danantara bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Muliaman Hadad, para jajaran menteri koordinator, hingga Mensesneg.
Sementara untuk Tony Blair, ia menyebut masih diperlukan adanya perizinan dari negara atau institusi di mana ia bekerja. Lantaran Danantara meminta ketersediaan orang-orang terpilih agar mau bekerja penuh di tim.
"Yang saya sampaikan yang sudah confirmed. Karena clearance dari state pun, dari negara diperlukan. Makanya takes time lebih lama," ujarnya dalam sesi meet up the team Danantara di Jakarta, Senin (24/3/2025).
"Kembali lagi, sebenarnya masih ada beberapa nama. Orangnya sudah siap, tapi karena masih bekerja di perusahaan lain tentunya membutuhkan waktu lebih lama," dia menambahkan.
Advertisement
Masih Ada Nama Lain
Rosan pun berjanji, masih ada sejumlah nama baru yang nantinya akan masuk ke dalam struktur pejabat dan pengurus BPI Danantara. "Nama-nama ini memberikan confidence, keyakinan, bahwa ini adalah nama-nama yang terbaik," imbuhnya.
Ia pun menjamin tokoh yang masuk Danantara merupakan sosok profesional yang bebas dari aksi titip jabatan. Nama-namanya itu pun telah mendapat perizinan langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
"Dari nama-nama ini, saya tekankan, tidak ada satupun nama titipan. Termasuk dari bapak Presiden, tidak ada nama titipan dari beliau," tegas Rosan.
"Yang lebih hebat lagi, dari nama yang kami berikan kepada bapak Presiden berikut CV-nya, tidak ada satupun yang ditolak oleh beliau. Karena ini sudah melalui penyeleksian yang mendalam," dia menuturkan.