Liputan6.com, Jakarta Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan Selasa pagi di Jakarta melemah sebesar 42 poin atau 0,26 persen menjadi 16.610 per dolar AS dari sebelumnya 16.568 per dolar AS.
Pengamat pasar uang yang juga Presiden Direktur PT Doo Financial Futures Ariston Tjendra menilai kepercayaan investor terhadap bursa saham yang melemah memberikan tekanan terhadap nilai tukar (kurs) rupiah pada pembukaan perdagangan Selasa pagi.
“Kepercayaan investor terhadap bursa saham dalam negeri, turut memberikan tekanan ke rupiah. Pesimisme pelaku pasar terhadap pertumbuhan ekonomi dalam negeri, terefleksi di pergerakan indeks saham BEI (Bursa Efek Indonesia),” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Advertisement
Sejak awal tahun, IHSG tercatat melemah 931,21 poin atau 13,13 persen year to date (ytd) dari posisi 7.164 pada 2 Januari 2025 ke posisi 6.161,22 pada 24 Maret 2025.
Pagi ini, indeks dolar Amerika Serikat (AS) juga mengalami kenaikan di kisaran 104,30 dibandingkan kemarin di kisaran 104,10.
“Pasar masih mengantisipasi dampak negatif dari kebijakan kenaikan tarif Presiden AS Donald Trump yang akan segera diberlakukan tanggal 2 April, konflik baru di Timur Tengah juga memicu kekhawatiran pasar,” ungkap Ariston.
Berdasarkan berbagai faktor tersebut, kurs rupiah berpotensi melemah di kisaran 16.590 hingga Rp16.600 per USD dengan peluang support sekitar 16.500 per USD.