Liputan6.com, Jakarta Harga emas dalam beberapa minggu terakhir menunjukkan tren kenaikan seiring dengan meningkatnya permintaan menjelang Idul Fitri. Faktor global seperti ketidakpastian ekonomi, inflasi yang masih tinggi, serta pergerakan harga emas dunia yang terus menguat turut mendorong harga emas di dalam negeri.
Sejak awal Maret 2025, harga emas Antam telah mengalami kenaikan sebesar 4,2%, dari sekitar Rp1.740.000 per gram menjadi Rp1.814.000 per gram. Sementara itu, harga emas UBS naik sekitar 3,8% dalam periode yang sama, dan emas Galeri24 mencatat kenaikan 3,6%.
Advertisement
Para analis memperkirakan tren kenaikan ini masih berlanjut hingga setelah Idul Fitri, terutama jika ketidakpastian ekonomi global tetap tinggi. Oleh karena itu, emas masih menjadi pilihan investasi yang menarik bagi masyarakat yang ingin mengamankan asetnya dari inflasi dan gejolak pasar keuangan.
Dengan harga yang terus bergerak naik, masyarakat diimbau untuk mencermati waktu terbaik dalam berinvestasi emas guna mendapatkan keuntungan maksimal.
Sebagai pilihan investasi, Liputan6.com menyajikan rangkuman harga emas hari ini Kamis (27/3/2025), dari beberapa tempat pembelian, mulai dari emas Antam, UBS, hingga Geleri24 Pegadaian
Harga Emas Antam
- Harga emas 0,5 gram: Rp 938.000
- Harga emas 1 gram: Rp 1.776.000
- Harga emas 2 gram: Rp 3.492.000
- Harga emas 3 gram: Rp 5.213.000
- Harga emas 5 gram: Rp 8.655.000
- Harga emas 10 gram: Rp 17.255.000
- Harga emas 25 gram: Rp 43.012.000
- Harga emas 50 gram: Rp 85.945.000
- Harga emas 100 gram: Rp 171.812.000
- Harga emas 250 gram: Rp 429.265.000
- Harga emas 500 gram: Rp 858.320.000
- Harga emas 1.000 gram: Rp 1.716.600.000.
Harga emas UBS
- 0,5 gram: Rp956.000
- 1 gram: Rp1.767.000
- 2 gram: Rp3.506.000
- 5 gram: Rp8.662.000
- 10 gram: Rp17.232.000
- 25 gram: Rp42.993.000
- 50 gram: Rp85.808.000
- 100 gram: Rp171.550.000
- 250 gram: Rp428.746.000
- 500 gram: Rp856.480.000
Harga emas Galeri24
- 0,5 gram: Rp942.000
- 1 gram: Rp1.748.000
- 2 gram: Rp3.429.000
- 5 gram: Rp8.481.000
- 10 gram: Rp16.845.000
- 25 gram: Rp42.070.000
- 50 gram: Rp84.072.000
- 100 gram: Rp168.125.000
- 250 gram: Rp419.981.000
- 500 gram: Rp839.960.000
- Emas 1.000 gram: Rp1.679.919.000
Harga Emas Tergelincir Imbas Penguatan Dolar AS, Saatnya Beli?
Harga emas mengalami pelemahan pada hari Rabu akibat penguatan dolar AS dan kenaikan imbal hasil obligasi Treasury AS. Meskipun demikian, kekhawatiran terhadap kebijakan tarif baru pemerintahan Trump masih menjaga harga emas di atas level USD 3.000 per ons.
Dikutip dari CNBC, kamis (27/3/2025), Harga emas spot turun 0,1% menjadi USD 3.016,71 per ons, sementara kontrak berjangka emas AS ditutup turun 0,1% di USD 3.022,50 per ons.
Kenaikan indeks dolar sebesar 0,4% terhadap mata uang lainnya membuat emas menjadi lebih mahal bagi investor yang menggunakan mata uang selain dolar AS. Di sisi lain, imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10 tahun juga mengalami kenaikan.
Menurut Peter Grant, Wakil Presiden dan Ahli Strategi Logam Senior di Zaner Metals, emas batangan masih mendapatkan dukungan sebagai aset safe haven di tengah ketidakpastian tarif dan risiko geopolitik yang terus berlanjut.
Ia menambahkan bahwa jika harga emas mencapai rekor tertinggi baru, maka target kenaikan berikutnya bisa berada di level USD 3.150 per ons.
Presiden AS, Donald Trump, mengumumkan pada hari Senin bahwa tarif otomotif akan segera diterapkan. Namun, ia juga mengindikasikan bahwa tidak semua tarif yang direncanakan akan diberlakukan pada 2 April, serta beberapa negara mungkin akan mendapatkan pengecualian.
Menurut analis dari Marex, Edward Meir, jika tarif yang diterapkan lebih ringan dari perkiraan, maka harga emas berpotensi mengalami koreksi.
Advertisement
Emas Sebagai Aset Safe Haven
Kekhawatiran investor terhadap dampak tarif yang dapat memicu inflasi dan memperlambat pertumbuhan ekonomi telah mendorong peralihan ke aset safe haven seperti emas.
Secara historis, emas dikenal sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian ekonomi dan inflasi. Sejak awal tahun, harga emas telah mengalami kenaikan lebih dari 15% dan mencapai rekor tertinggi sepanjang masa di $3.057,21 per ons pada 20 Maret.
Prospek Pasar dan Pengaruh Kebijakan The Fed
Para pelaku pasar kini menantikan rilis data pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS pada hari Jumat, yang diharapkan dapat memberikan wawasan lebih lanjut mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve. Menurut Peter Grant, inflasi PCE yang rendah dapat memperkuat kecenderungan dovish The Fed dan memberikan dorongan lebih lanjut bagi harga emas.
Federal Reserve sendiri telah mempertahankan suku bunga acuannya tetap stabil minggu lalu, namun mengisyaratkan kemungkinan pemangkasan suku bunga pada tahun ini. Karena emas tidak memberikan imbal hasil, logam mulia ini cenderung mendapatkan keuntungan dalam lingkungan suku bunga rendah.
Presiden Bank Federal Reserve Minneapolis, Neel Kashkari, menyatakan bahwa meskipun bank sentral AS telah mencapai kemajuan dalam menekan inflasi, masih diperlukan lebih banyak langkah untuk mencapai target inflasi The Fed sebesar 2%.