Sukses

Sucofindo & Korea Bangun Pabrik Pengolahan Batu Bara US$ 100 Juta

Korea Institute of Energy Research (KIER) menggandeng PT Sucofindo (Persero) membangun pabrik di Sumatera Selatan.

Korea Institute of Energy Research (KIER) menggandeng PT Sucofindo (Persero) membangun pabrik di Sumatera Selatan. Nilai investasi pembangunan pabrik tersebut sebesar US$ 90 juta - US$ 100 juta.

Pabrik ini dibangun sebagai lokasi pengolahan batu bara berkalori rendah menjadi batu bara berkalori tinggi. Pembangunan pabrik dimulai pada Januari 2014  selama 10 bulan.

"Nanti hasilnya batu bara memiliki kalori yang tinggi, gunanya menyambut terciptanya undang-undang mineral," ujar Direktur Komersial III PT Sucofino Sufrin Hannan di Jakarta, Selasa (25/6/2013). .

Dia menambahkan, pembangunan pabrik bersama Korea Selatan tersebut merupakan langkah konkrit Sucofindo yang merupakan perusahaan plat merah untuk menghadapi Undang Undang (UU) mineral, di mana pemerintah akan melarang ekspor komoditas tambang mentah.

Dengan meningkatkan kualitas batu bara yang banyak diproduksi di Indonesia juga akan memberikan nilai tambah terutama dari sisi harga.

"Kami bekerjasama dengan KIER, pada awalnya kami di undang untuk mengunjungi ke Korea, terkait membahas teknologi KIER untuk peningkatan teknologi batu bara kalori rendah. Sehingga kami diberikan pengetahuan upgrading low rank coal tersebut," lanjutnya.

Dia mengaku, Sucofindo akan berperan aktif dalam kegiatan penelitian teknologi baru bara ini di lapangan bersama Korea. Kerjasama ini akan memiliki Joint Operation Body (JOB) yang dilakukan bersama-sama kedua pihak.

Ia mengungkapkan, kalau kerjasama ini akan berjalan selama 3 tahun dimulai dari 2014. "Kalau kerjasama itu, Korea menyiapkan teknologinya, dan akan ditransfer teknologinya. Kalau kami lakukan fasilitasi teknologi tersebut dari low rank coal yang dipadukan dengan residu palm oil. Setelah itu menjadi bahan bakar, dan kemudian diambil pihak KIER dalam rangka pemenuhan energi dinegaranya tersebut," ungkapnya. (Dis/Nur)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.