Jelang kunjungan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan ke Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan, para penjual daging mengeluhkan masih tingginya harga daging sapi yang hingga saat ini masih pada kisaran Rp 95 ribu per kilogram (kg).
Salah satu keluhan diutarakan salah satu pedagang daging di Pasar Tebet Barat, Abdullah. Pria berusia 42 tahun itu menyatakan, harga daging masih sulit untuk turun bila harga sapi hidup masih pada kisaran Rp 75 ribu per kg ditingkat pemotong.
"Dari cukongnya segitu harganya, ya kita kan jual tergantung harga dari sana," katanya saat ditemui Liputan6.com jelang kedatangan Gita Wirjawan di Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan (27/6/2013).
Menurut lelaki yang sudah 20 tahun berjualan daging tersebut, percuma bila ada kunjungan dari pejabat atau instansi terkait bila harga dari tingkat peternak atai pengimpor tidak bisa diturunkan.
"Waktu itu juga Jokowi ninjau, tapi tetap saja harganya enggak turun," lanjutnya.
Lebih lanjut Abdullah mengatakan, kenaikan harga ini membuat penjualannya menurun sekitar 20%. Terlebih lagi harga yang terhitung tinggi ini tidak memberikan keuntungan lebih baginya.
"Harga tinggi bukan berarti keuntungan saya naik, tapi malah turun. Tadinya saya bisa dapat untung Rp 10 ribu, sekarang cuma Rp 5.000-Rp 8.000 per kg," keluh Abdullah.
Hal yang sama juga dikatakan oleh Gufron (38), penjual daging di pasar yang sama. Dia berharap kunjungan Menteri Perdagangan bukan hanya melakukan inspeksi ke pasar-pasar tradisional tetapi juga mampu menurunkan harga di tingkat peternak, pengimpor, dan pemotong. (Ndw/*)
Pedagang Bilang Percuma Pejabat Sidak ke Pasar, Harga Tak Turun
Jelang kunjungan Mendag Gita Wirjawan ke Pasar Tebet Barat, Jakarta, para penjual daging mengeluhkan tingginya harga daging sapi.
Advertisement