Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sepertinya menyadari aksinya membuka paksa palang pintu pintu Senayan telah banyak menyedot perhatian publik. Aksi kesekian kalinya dari mantan pendiri media di Jawa Timur ini pun dilakukan karena dirinya tak tahan melihat antrean panjang di lokasi tersebut.
"Saya lakukan itu karena macetnya luar biasa di kompleks Senayan dan hanya satu loket parkir yang buka. Itupun bukan loket pembayaran," kata dia saat ditemui di Kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Dahlan mengaku tindakannya itu terpaksa dilakukan agar kendaraan bisa keluar dengan mudah dan cepat. Sebab dalam rombongan Dahlan yang selesai menghadiri BUMN Innovation Award di JCC Senayan tersebut, terdapat Dubes RI untuk Swiss, Djoko Susilo.
"Loket satu buka, dan loket yang satunya lagi tutup. Padahal loket yang terbuka bukan untuk pembayaran mungkin untuk mengecek berapa jam kalau ada kekurangan disuruh bayar lagi," ujarnya.
Namun menyadari aksinya tersebut memang bisa merugikan perusahaan pengelola parkir, secara pribadi Dahlan meminta maaf. "Jadi saya buka saja, saya minta maaf," tutur dia seraya mengatakan dirinya siap membayar kerugian apabila perusahaan parkir tersebut menuntutnya.
Sebelumnya Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi menuturkan tindakan Dahlan tersebut merupakan inisiatif ketika melihat antrean yang mengular. Â
Menurut Faisal, ketika sedang mengangkat pitu, tiba-tiba datang satpam dan memberi tahu petugas loket kalau Dahlan adalah seorang menteri. Namun Dahlan menjawab santai celotehan tukang pabrik tersebut.
"Ini bukan persoalan menteri ya, aku ini bukan sebagai menteri. Namun ini pelayanan yang sangat buruk sekali. Orang antri begitu panjangnya, anda tenang-tenang saja dan tidak melakukan upaya apapun," ucap Dahlan yang ditirukan Faisal.(Fik/Shd)
"Saya lakukan itu karena macetnya luar biasa di kompleks Senayan dan hanya satu loket parkir yang buka. Itupun bukan loket pembayaran," kata dia saat ditemui di Kantor Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Dahlan mengaku tindakannya itu terpaksa dilakukan agar kendaraan bisa keluar dengan mudah dan cepat. Sebab dalam rombongan Dahlan yang selesai menghadiri BUMN Innovation Award di JCC Senayan tersebut, terdapat Dubes RI untuk Swiss, Djoko Susilo.
"Loket satu buka, dan loket yang satunya lagi tutup. Padahal loket yang terbuka bukan untuk pembayaran mungkin untuk mengecek berapa jam kalau ada kekurangan disuruh bayar lagi," ujarnya.
Namun menyadari aksinya tersebut memang bisa merugikan perusahaan pengelola parkir, secara pribadi Dahlan meminta maaf. "Jadi saya buka saja, saya minta maaf," tutur dia seraya mengatakan dirinya siap membayar kerugian apabila perusahaan parkir tersebut menuntutnya.
Sebelumnya Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi menuturkan tindakan Dahlan tersebut merupakan inisiatif ketika melihat antrean yang mengular. Â
Menurut Faisal, ketika sedang mengangkat pitu, tiba-tiba datang satpam dan memberi tahu petugas loket kalau Dahlan adalah seorang menteri. Namun Dahlan menjawab santai celotehan tukang pabrik tersebut.
"Ini bukan persoalan menteri ya, aku ini bukan sebagai menteri. Namun ini pelayanan yang sangat buruk sekali. Orang antri begitu panjangnya, anda tenang-tenang saja dan tidak melakukan upaya apapun," ucap Dahlan yang ditirukan Faisal.(Fik/Shd)