Sukses

10 Tebusan Paling Mahal yang Pernah Dibayarkan

Menculik dan menyandera orang untuk mendapat uang tebusan biasa dilakukan bahkan sebagai mata pencaharian.

Bagi para pelaku kriminal, tebusan menjadi salah satu bisnis yang paling memikat. Menculik dan menyandera orang untuk mendapat uang tebusan biasa dilakukan bahkan sebagai mata pencaharian. Biasanya para sandera dilepaskan setelah uang tebusan dibayarkan.

Seperti melansir therichest.org, Kamis (27/6/2013), di kebanyakan kasus, target-target penculikan biasanya masyarakat super kaya yang tak keberatan membuang beberapa miliar uangnya. Lagipula, membayar tebusan senilai miliaran bahkan triliunan rupiah tak banyak mengurangi isi dompet para miliarder.

Jika Anda tak percaya, berikut 10 tebusan paling mahal yang pernah dibayar untuk membebaskan sanderanya:

1. Victor Li  - US$ 135 juta (Rp 1,35 triliun)


Jumlah tebusan paling mahal yang pernah dibayar jatuh pada Victor Li, anak laki-laki dari miliarder Li Shing. Victor Li dibebaskan setelah ayahnya menyerahkan uang tebusan senilai US$ 135 juta atau sekitar Rp 1,35 triliun pada gangster ternama, Big Spender. Karena banyaknya tindakan kriminal yang dilakukan,  Big Spender ditangkap pada 2000.

2. Walter Kwok - US$ 77 juta (Rp 770,8 miliar)


Walter Kwok, anak laki-laki dari pebisnis kaya di China juga diculik oleh Big Spender. Kwok ditemukan dalam sebuah peti kayu di sebuah desa setelah orangtuanya membayar tebusan sebesar US$ 77 juta (Rp 770,8 miliar).

3. Juan and Jorge Born - US$ 60 juta (Rp 660,6 miliar)


Dua saudara ini merupakan pebisnis kaya asal Argentina yang diculik sekelompok teroris yang kemudian diketahui bernama Montoneros pada 1974.

Mereka ditahan selama 10 bulan sampai teroris tersebut mendapat uang tebusan sebesar US$ 60 juta atau Rp 660,6 miliar. Jika disesuaikan dengan inflasi yang terjadi, tebusannya senilai US$ 295 juta bisa menempati posisi pertama.

4. Victor Samuelson - US$ 14,3 juta (Rp 143,1 miliar)


Victor Samuelson diculik para pemberontak Marxist pada 1974. Dia dijadikan sandera selama hampir 100 hari hingga anak perusahaan Exxon, Argentina Esso menebusnya seharga US$ 14,3 juta atau sekitar Rp 143,1 miliar. Para pemberontak ingin menghukumnya karena dugaan kejahatan multi nasional koorperasi yang dilakukannya.

5. Charles Lockwood -US$ 10 juta (Rp 100,1 miliar)


Charles Lockwood yang saat itu merupakan pejabat perusahaan bernama Roberts diculik dan ditahan oleh ERB (organisasi gerilya Argentina) demi mendapatkan uang tebusan.

Jumlah tebusan yang diminta cukup mengejutkan yaitu sebsear US$ 10 juta atau Rp 100,1 miliar. Yang paling menarik dari kejadian ini adalah dirinya ditangkap dua kali oleh kelompok yang sama.

6. Kru Samho Dream -US$ 9 juta (Rp 90 miliar)


Penculikan ini terjadi satu tahun setelah pembajakan Maran, para perompak Somalia membajak kapal Korea dan menyandera kru kapal selama 218 hari.

Para perompak meminta tebusan sebesar US$ 9 juta atau Rp 90 miliar. Para sandera langsung dibebaskan setelah uang tebusannya diterima para perompak.

7. Kru kapal minyak Maran Centaurus -US$ 7 juta (Rp 70 miliar)


Maran Centaurus merupakan kapal minyak yang mengangkut minyak seharga US$ 165 juta. Kasus pembajakan ini sangat terkenal pada 2009 lalu yang masih dilakukan para perompak Somalia. Tiga bulan kemudian para kru dibebaskan setelah uang sebanyak US$ 7 juta dijatuhkan ke atas kapal tanker tersebut.

8. Patty Hearst- US$ 6 juta (Rp 60 miliar)


Symbionese Liberation Army (SLA) menculik seorang mahasiswi berusia 19 tahun bersama dengan pacarnya pada 1974. SLA meminta ayah Heart yang kaya raya mengirimkan makanan senilai US$ 70 juta pada setiap warga California yang membutuhkannya.

Kasus penculikannya dikenal sebagai salah satu contoh sindrom Stockholm, karena dia justru merasa simpati pada para penculiknya.

9. Enrique Metz - US$ 5 juta (Rp 50 miliar)

Pejabat Mercedes Benz yang sangat kaya raya ini diculik pada 1975 oleh sekelompok gerilyawan Argentina, Montoneros. Para gerilyawan tersebut meminta tebusan sebesar US$ 5 juta atau Rp 50 miliar.

10. John Thompson - US$ 3 juta  (Rp 30 miliar)

John Thompson, presiden perusahaan Fireston ini diculik pada 1974 oleh ERP. Dia dilepaskan sekitar tiga minggu kemudian setelah uang tebusan sebesar US$ 3 juta atau setara Rp 30 miliar dibayarkan. (Ndw)