Sukses

Tarif KRL Commuter Rp 2.000 Diuji Coba Hari Ini

KAI Commuter Jabodetabek, akhirnya menguji sistem tarif progresif seharga Rp 2.000 untuk para penumpang di 66 stasiun Jabodetabek.

PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) akhirnya mengujicoba sistem tarif progresif di 66 stasiun wilayah Jabodetabek sampai Stasiun Maja mulai hari ini (30/6/2013). Dengan tarif baru ini, penumpang hanya cukup merogoh kocek Rp 2.000 untuk lima stasiun pertama, dan tiga stasiun selanjutnya Rp 500.

Manajer Komunikasi KCJ Eva Chairunisa mengungkapkan, tarif progresif tersebut tidak terbatas pada jam-jam tertentu saja, melainkan selama jam operasional KRL.

"Uji coba tarif progresif hari ini tidak berlaku bagi stasiun yang masih menggunakan karcis dalam bentuk kertas. Jadi diuji coba pada 66 stasiun dari Jabodetabek hingga stasiun Maja," kata dia saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (30/6/2013).

Uji coba tarif progresif, sambung Eva, didahului program sosialisasi maupun uji coba sistem tiket elektronik (e-ticketing) yang sudah dimulai sejak 8 April 2013. Upaya ini ditempuh untuk meningkatkan jumlah penumpang secara signifikan.

"Tarif progresif dan sistem e-ticketing akan mulai berlaku besok (1/7/2013) di stasiun-stasiun tersebut," paparnya.

E-ticketing, tambah dia, akan memasarkan dua kartu, yakni tiket untuk satu kali perjalanan atau single trip dan kartu e-ticketing berlangganan atau multi trip yang menggunakan sistem potong saldo.

"Tiket berlangganan bermanfaat untuk mengurangi antrean pembelian di loket, memudahkan kami dalam melakukan pencatatan transaksi dan lainnya," jelasnya.

Penumpang yang menjadi pelanggan multitrip dapat mengisi ulang saldo, minimal Rp 5.000 dan maksimal Rp 1 juta. Untuk pengguna KRL AC dan non-AC, tiket elektronik ini akan dibagi menjadi tiga, yaitu warna merah, hijau dan emas (gold).(Fik/Shd)