Wilmar International Ltd (WIL), perusahaan pengolah minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) terbesar di dunia, mengancam akan menghentikan pembelian dari pemasok Indonesia yang terbukti membuka lahan dengan melakukan pembakaran ilegal.
Ini berkaitan dengan bencana kebakaran sejumlah lahan di Riau pada Juni kemarin yang membuat bencana kabut asap di tiga negara Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Sekitar 90% kebutuhan Wilmar memang sangat bergantung pada pasokan CPO pihak ketiga untuk memenuhi kilang pengolahan CPO miliknya.
"Jika mereka (pemasok) ditemukan terlibat dalam pembakaran untuk membersihkan lahan perkebunan, kami akan berhenti melakukan bisnis dengan mereka," kata Wilmar seraya memastikan perusahaan harus mematuhi semua hukum dan peraturan lokal dan nasional terkait pembelian CPO, mengutip laman Bloomberg, Senin (1/7/2013).
Berdasarkan penuturan Wilmar, jika perusahaan berhubungan dengan beberapa perusahaan yang telah diidentifikasi World Resources Institute (WRI) tidak terlibat pada pembakaran lahan.
Menurut Wilmar, tidak ada kelompok perkebunan besar yang akan terlibat dengan deforestasi. Banyak masalah yang disebabkan petani kecil, yang membuat perusahaan sulit untuk mengontrol.
Tak hanya Wilmar, Sime Darby Bhd (SIME), perusahaan publik pengolahan CPO terbesar juga melarang pembakaran lahan. Perusahaan ini juga bergantung pada sumber lain untuk persediaan, di mana komposisinya mencapai 50%.
Sime Darby menemukan kebakaran di salah satu unit lahan miliknya, meskipun lokasi api terbesar berada di daerah di mana masyarakat menanam tanaman lokal seperti jagung dan gula, bukan di lahan yang ditanam perusahaan.
Demikian pula Unilever, pembeli 3% minyak sawit dunia, mengatakan kabut adalah pengingat untuk mempercepat upaya keberlanjutan. Unilever banyak memakai CPO untuk memproduksi margarin, es krim dan sabun.
Perusahaan berbasis di London-Rotterdam ini membuat komitmen untuk membeli minyak sawit lestari dan menginginkan semua pasokannya berasal dari lahan bersertifikat dan sumber yang bisa dilacak pada 2020.
"Apa yang industri sadari mereja tidak dapat memberikan standar sederhana pada sebuah ekosistem yang memberikan kehidupan pertama kali," kata Chief Executive Officer Unilever Paul Polman di Jakarta.
Wilmar, Sime Darby, Golden Agri dan Cargill Inc semua melarang pembakaran pada perkebunan. Itu sejalan dengan kriteria Roundtable on Sustainable Palm Oil yang mencakup komitmen untuk menghindari pembukaan lahan dengan api.
RSPO dibentuk pada 2004 untuk mempromosikan keberlanjutan industri untuk menanggulangi kekhawatiran tentang deforestasi, polusi dan lingkungan.
Indonesia dan Malaysia melarang keras pembakaran dalam rangka membersihkan lahan. Pada kebakaran bulan lalu, sebanyak 17 konsesi kayu dan 10 perkebunan kelapa sawit tercatat menjadi lahan yang mengalami pembakaran, menurut data World Resources Institute.
"Indonesia terus menyelidiki sejumlah perusahaan yang diduga terlibat dalam kebakaran ilegal dan akan mengumumkan nama-nama setelah penyelidikan selesai," mengutip Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan pekan lalu.
Badan Penanggulangan Bencana Indonesia mengatakan pada umumnya orang melakukan pembakaran lahan gambut untuk menyuburkan tanah sebelum melakukan penanaman. (Nur)
Ini berkaitan dengan bencana kebakaran sejumlah lahan di Riau pada Juni kemarin yang membuat bencana kabut asap di tiga negara Indonesia, Malaysia dan Singapura.
Sekitar 90% kebutuhan Wilmar memang sangat bergantung pada pasokan CPO pihak ketiga untuk memenuhi kilang pengolahan CPO miliknya.
"Jika mereka (pemasok) ditemukan terlibat dalam pembakaran untuk membersihkan lahan perkebunan, kami akan berhenti melakukan bisnis dengan mereka," kata Wilmar seraya memastikan perusahaan harus mematuhi semua hukum dan peraturan lokal dan nasional terkait pembelian CPO, mengutip laman Bloomberg, Senin (1/7/2013).
Berdasarkan penuturan Wilmar, jika perusahaan berhubungan dengan beberapa perusahaan yang telah diidentifikasi World Resources Institute (WRI) tidak terlibat pada pembakaran lahan.
Menurut Wilmar, tidak ada kelompok perkebunan besar yang akan terlibat dengan deforestasi. Banyak masalah yang disebabkan petani kecil, yang membuat perusahaan sulit untuk mengontrol.
Tak hanya Wilmar, Sime Darby Bhd (SIME), perusahaan publik pengolahan CPO terbesar juga melarang pembakaran lahan. Perusahaan ini juga bergantung pada sumber lain untuk persediaan, di mana komposisinya mencapai 50%.
Sime Darby menemukan kebakaran di salah satu unit lahan miliknya, meskipun lokasi api terbesar berada di daerah di mana masyarakat menanam tanaman lokal seperti jagung dan gula, bukan di lahan yang ditanam perusahaan.
Demikian pula Unilever, pembeli 3% minyak sawit dunia, mengatakan kabut adalah pengingat untuk mempercepat upaya keberlanjutan. Unilever banyak memakai CPO untuk memproduksi margarin, es krim dan sabun.
Perusahaan berbasis di London-Rotterdam ini membuat komitmen untuk membeli minyak sawit lestari dan menginginkan semua pasokannya berasal dari lahan bersertifikat dan sumber yang bisa dilacak pada 2020.
"Apa yang industri sadari mereja tidak dapat memberikan standar sederhana pada sebuah ekosistem yang memberikan kehidupan pertama kali," kata Chief Executive Officer Unilever Paul Polman di Jakarta.
Wilmar, Sime Darby, Golden Agri dan Cargill Inc semua melarang pembakaran pada perkebunan. Itu sejalan dengan kriteria Roundtable on Sustainable Palm Oil yang mencakup komitmen untuk menghindari pembukaan lahan dengan api.
RSPO dibentuk pada 2004 untuk mempromosikan keberlanjutan industri untuk menanggulangi kekhawatiran tentang deforestasi, polusi dan lingkungan.
Indonesia dan Malaysia melarang keras pembakaran dalam rangka membersihkan lahan. Pada kebakaran bulan lalu, sebanyak 17 konsesi kayu dan 10 perkebunan kelapa sawit tercatat menjadi lahan yang mengalami pembakaran, menurut data World Resources Institute.
"Indonesia terus menyelidiki sejumlah perusahaan yang diduga terlibat dalam kebakaran ilegal dan akan mengumumkan nama-nama setelah penyelidikan selesai," mengutip Menteri Lingkungan Hidup Balthasar Kambuaya mengatakan pekan lalu.
Badan Penanggulangan Bencana Indonesia mengatakan pada umumnya orang melakukan pembakaran lahan gambut untuk menyuburkan tanah sebelum melakukan penanaman. (Nur)