Sukses

200 Ribu Kartu Langganan Hilang, KAI Rugi Rp 800 Juta

PT KAI mengatakan kerugian akibat hilangnya 200 ribu kartu langganan kereta mencapai Rp 800 juta. Apa antisipasi KAI?

PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengakui mengalami kerugian hingga Rp 800 juta dari hilangnya 200 ribu kartu langganan penumpang. Fenomena hilangnya kartu langganan mulai merajarela usai KAI menerapkan sistem e-ticketing kereta commuter Jabodetabek.

Hal ini disampaikan Direktur Utama KAI, Ignatius Jonan ketika ditemui disela Business Executive Gathering 2013 Kementerian BUMN di Jakarta, Senin (1/7/2013).

"Sudah ada 200 ribu tiket yang hilang, tiket tersebut tidak dikembalikan oleh para penumpang kembali. Kira-kira total kerugiannya mencapai Rp 800 juta, jika satu kartu tiket saja harganya sebesar Rp 4.000," ujarnya.

Jonan mengatakan, banyaknya kartu e-ticketing yang hilang membuat perusahaan akan mengubah prosedur maupun produk kartu yang akan digunakan. Nantinya, KAI akan mencetak kartu tanpa warna dan tampilan yang kurang menarik serta bisa menghindari kemungkinan kartu yang hilang seperti yang terjadi belakangan ini.

"Kami tidak bagus-bagus mencetaknya, kalau dibuat bagus, banyak yang hilang tiket tersebut. Sehingga kami tidak mengalami kerugian kembali," ungkapnya.

Seperti diketahui, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan penggunaan tarif progresif dan tiket elektronik (E-ticketing) menjadi sejarah di dunia perkeretaapian khususnya kereta listrik (KRL) Commuter line.

Dahlan yang dalam peluncuran E-ticketing KRL Commuter Line ikut mengantre mengatakan, meski saat ini masyarakat belum terbiasa menggunakan tiket elektronik tapi ini merupakan bentuk modernisasi pada moda angkutan umum KRL.

"Apapun meski ada keluhan, hari ini adalah sejarah. Siapapun orang awam, harus dibiasakan menggunakan sarana modern," kata Dahlan. (Dis/Shd)