Sukses

Jokowi Restui Revitalisasi Kawasan Sarinah Jadi Ikon Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) telah memberikan izin untuk merevitalisasi kawasan Sarinah menjadi pusat perdagangan premium.

PT Sarinah (Persero) mengaku pihaknya telah memperoleh izin dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk merevitalisasi kawasan Sarinah menjadi pusat perdagangan premium. Untuk merealisasikan impian tersebut, perseroan membutuhkan tambahan lahan seluas 1 hektare (ha).

Direktur Utama Sarinah, Mira Amahorseya mengungkapkan, progres rencana pembangunan Sarinah Square yang menelan dana Rp 1 triliun tersebut, diselesaikan secara bertahap.

"Pak Jokowi sudah merespons dan merestui revitalisasi kawasan Sarinah. Dalam Rapat Pimpinan (Rapim), kemajuan juga ada cuma memang belum selesai," tutur dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, baru-baru ini.

Lebih jauh Mira menjelaskan, untuk menjadi pusat perdagangan premium skala nasional, fasilitas Sarinah masih tergolong kurang memadai, seperti lahan parkir. Padahal ratusan mobil setiap harinya bisa terparkir di kawasan Sarinah (perkantoran, pusat perbelanjaan dan hotel).

"Saat ini fasilitas parkir masih kurang sekali, misalnya kebutuhan lahan parkir untuk 700 kendaraan tapi kami cuma menyediakan 300 unit. Ini membuat kurang nyaman bagi pengunjung," paparnya.

Okupansi gedung perkantoran di kawasan Sarinah pun, menurut dia, telah mencapai 100%. Sehingga perlu pembangunan pusat perkantoran kembali dengan arah vertikal (ke atas).

Mira menghitung, pihaknya membutuhkan tambahan lahan di sekitar Sarinah sekitar 1 ha-1,2 ha. Sedangkan saat ini, kawasan Sarinah berada di atas lahan seluas 1,7 ha.

"Kebutuhan investasi untuk mengembangkan Sarinah yang akan dikembangkan mulai 2015 ini sekitar Rp 1 triliun. Diharapkan pembangunan selesai pada tahun 2017," pungkasnya.

Sebelumnya, Mira mengeluhkan kesibukan Jokowi yang sangat ketat sehingga pihaknya harus menunda perizinan dengan orang nomor satu di DKI Jakarta itu.

"Belum bisa direalisasikan, karena butuh waktu. Pak Jokowi saja sedang sibuk dengan urusan banjir, Jadi kami tidak mau ganggu dulu," jelas dia. (Fik/Nur)