Sukses

Jusuf Kalla 'Bersyukur' Data BLSM Keliru, Kok Bisa?

Jusuf Kalla menilai kesalahan penyaluran BLSM masih dalam tahap wajar. Apalagi pemerintah menyasar 15 juta orang penerima BLSM.

Di tengah tanggap mirip pada program dana kompensasi kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kala justru bersyukur dengan adanya kesalahan data penerima Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Respon positif juga diberikan JK ketika mengetahui adanya pengembalian ribuan Kartu Perlindungan Sosial (KPS) ke pemerintah.

Namun mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla tersebut pastinya bukan tanpa maksud ketika terlihat sumringah dengan kekeliruan data BLSM tersebut.

"Diantara 15 juta pasti diantara itu 1-2 orang sudah berubah, datanya kan bukan data baru, data tahun lalu kan, kita bersyukurlah bahwa ada yang keliru artinya dulu dia miskin sekarang tidak miskin, bagus itu," tuturnya kepada media saat ditemu usai menghadiri Seminar Kajian Tengah Tahun INDEF 2013 Formulasi Kenijakan Ekonomi Politik Menjelang Pemilu 2014, di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (2/7/2013).

JK, sapaan Jusuf Kalla, juga menilai kesalahan data yang terjadi pada penyaluran BLSM masih dalam tahap wajar. Dirinya juga mengimbau kepada sejumlah kalangan untuk tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.

"Ya sejelek jeleknya kesalahan data tidak terlalu payah, itu hanya 4 bulan saja. Kalau ada 1,5% nggak usah dipermasalahkan lah. Bagi ke seribu orang aja ada simpang siur sedikit, ini 15 juta, dikira gampang, jadi zaman dulu juga begitu tapi jalankan saja lah," saran JK.

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa juga mengatakan kesalahan data itu terjadi karena perubahan domisili, meninggal dunia dan perubahan kelas ekonomi.

"Ada sekian ribuan yang akan ditarik. Dibadingkan dengan jumlah BLSM yang akam dibagikan 15,5 juta rumah tangga sasaran, tentu ada yang disana sini yang salah, karena ada yang meninggal, ada perubahan kemampuan dan sebagainya, jadi ya wajar," tuturnya.

Hatta juga menegaskan pengembalian KPS yang terjadi selama ini bukan karena pembagian BLSM tidak tepat sasaran. (Yas/Shd)
Live dan Produksi VOD