Pembangunan alat transportasi Mass Rapid Transit (MRT) dan monorel ternyata sudah direncanakan sejak lama. Namun untuk pembangunan kedua moda transportasi tersebut, RI kalah cepat dari Malaysia.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan rencana pembangunan monorel sudah ada sejak 14 tahun lalu, sedangkan MRT sudah sejak 24 tahun lalu. Meski sudah lama pelaksanaan pembangunan proyek tersebut baru berjalan saat ini, sedangkan Malaysia sudah berjalan sejak 11 tahun yang lalu.
"Saya ulang-ulang, dibanding Kuala Lumpur itu perencanaannya duluan kita. Tapi yang punya 11 tahun lalu dia sudah punya. Kita baru akan punya," kata Jokowi dalam seminar wirausaha di Kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Untuk itu, Jokowi mengaku malu ketika menghadiri pertemuan dengan pejabat negara di luar negeri yang membicarakan alat transportasi massal di negaranya. Pasalnya, di Indonesia sendiri belum ada alat transportasi yang bisa dibanggakan.
"Saya suka malu, paling tidak satu kilometer (km) saja MRT-nya. Monorelnya 1 km saja, jadi tidak malu-malu amat. Saya mau nyeritain bus juga malu, inilah Jakarta," ujarnya sambil bergurau.
Menurut dia, proyek untuk mengurai kemacetan di Jakarta tersebut harus segera dilaksanakan. Pasalnya di Jakarta, ada 440 mobil baru dan 1.400 motor baru, dan hal ini pasti akan menimbulkan dampak kepadatan arus lalu lintas.
"Bayangin kalau kita teruskan, kalau ini tidak cepet dikejar oleh itu (MRT dan Monorel), bahaya sekali," tegasnya.
Mantan Walikota Solo tersebut mengungkapkan, sebelumnya sudah ada rencana lain untuk mengurai kemacetan agar penggunaan kendaraan beralih menggunakan transportasi umum, seperti penerapan sistem ganjil genap pada nomor seri kendaraan, namun dengan berbagai pertimbangan sistem tersebut tidak jadi diterapkan.
"Tapi kalau kemarin genap ganjil jalan, separuh pengguna mobil mau kemana?, MRT nggak ada, busnya gak cukup hanya menampung 40%," pungkasnya. (Pew/Ndw)
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan rencana pembangunan monorel sudah ada sejak 14 tahun lalu, sedangkan MRT sudah sejak 24 tahun lalu. Meski sudah lama pelaksanaan pembangunan proyek tersebut baru berjalan saat ini, sedangkan Malaysia sudah berjalan sejak 11 tahun yang lalu.
"Saya ulang-ulang, dibanding Kuala Lumpur itu perencanaannya duluan kita. Tapi yang punya 11 tahun lalu dia sudah punya. Kita baru akan punya," kata Jokowi dalam seminar wirausaha di Kampus Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta, Senin (8/7/2013).
Untuk itu, Jokowi mengaku malu ketika menghadiri pertemuan dengan pejabat negara di luar negeri yang membicarakan alat transportasi massal di negaranya. Pasalnya, di Indonesia sendiri belum ada alat transportasi yang bisa dibanggakan.
"Saya suka malu, paling tidak satu kilometer (km) saja MRT-nya. Monorelnya 1 km saja, jadi tidak malu-malu amat. Saya mau nyeritain bus juga malu, inilah Jakarta," ujarnya sambil bergurau.
Menurut dia, proyek untuk mengurai kemacetan di Jakarta tersebut harus segera dilaksanakan. Pasalnya di Jakarta, ada 440 mobil baru dan 1.400 motor baru, dan hal ini pasti akan menimbulkan dampak kepadatan arus lalu lintas.
"Bayangin kalau kita teruskan, kalau ini tidak cepet dikejar oleh itu (MRT dan Monorel), bahaya sekali," tegasnya.
Mantan Walikota Solo tersebut mengungkapkan, sebelumnya sudah ada rencana lain untuk mengurai kemacetan agar penggunaan kendaraan beralih menggunakan transportasi umum, seperti penerapan sistem ganjil genap pada nomor seri kendaraan, namun dengan berbagai pertimbangan sistem tersebut tidak jadi diterapkan.
"Tapi kalau kemarin genap ganjil jalan, separuh pengguna mobil mau kemana?, MRT nggak ada, busnya gak cukup hanya menampung 40%," pungkasnya. (Pew/Ndw)