Sukses

57 Hari Berhenti, Tambang Bawah Tanah Freeport Kembali Beroperasi

Kementerian ESDM akhirnya memberikan persetujuan untuk mengoperasikan kembali tambang tanah Big Gossan yang sempat dihentikan sejak 14 Mei.

Setelah melewati berbagai proses investigasi atas runtuhnya pusat pendidikan bawah tanah Big Gossan, PT Freeport Indonesia terhitung sejak hari ini mulai kembali mengoperasikan tambang bawah tanah.

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Susilo Siswo Utomo mengatakan, sejak pristiwa runtuhnya Big Gozzan Selasa 14 Mei 2013 pukul 07.30 WIT, pemerintah telah membentuk tim investigasi dan tim independen guna  mengevaluasi seluruh lokasi pertambangan. Tim juga diharapkan mencari penyebab runtuhnya Big Gossan.

"Pemerintah menunggu hasil investigasi tim independen. Yang dibentuk menteri ESDM. Tim sudah melakukan pekerjaan, sudah dilaporkan ke pemerintah. sudah dibahas di ESDM," kata Susilo, di Jakarta, selasa (9/7/2013).

Susilo menambahkan, dari hasil investigasi tersebut, pemerintah terhitung sejak 21 Juni 2013 telah mengizinkan Freeport untuk memulai operasional tambang yang terbatas pada areal pertambangan terbuka. Terhitung mulai hari ini, pemerintah akhirnya kembali mengizinkan untuk membuka operasi tambang bawah Freeport.

"Maka operasi freeport seluruhnya termasuk bawah tanah underground mulai hari ini boleh beroperasi," ungkapnya.

Susilo menjelaskan, pemerintah melalui Direktur Jenderal Mineral Batubara Kementerian ESDM sudah menandatangani surat persetujuan tersebut. Dengan keluarnya hasil investigasi dan evaluasi tersebut pihak Freeport juga meminta rekomendasi dari pemerintah.

"Jadi surat persetujuan operasi sudah diteken oleh pak Dirjen Minerba, mulai hari ini Freeport secara versi kepada Freeport sudah mendapatkan hasil, dari investigasi, termasuk rekomendasinya, Freeport dalam proses melakukan semua rekomendasi yang ada di tim tersebut," tuturnya.(Pew/Shd)