Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku memiliki orang-orang yang berjasa dalam hidupnya. Siapakah mereka?
Mantan bos PT PLN (Persero) itu menyebut nama Goenawan Mohamad, pendiri majalah Tempo sebagai salah satu orang yang selalu dikenangnya. Sebagai bekas wartawan Tempo, Dahlan mengaku dirinya belajar jurnalistik dan filsafat hidup dari Pak Goenawan Mohamad.
"Termasuk saya tidak mau hidup mewah, itu antara lain karena saya malu dengan Pak Goenawan Mohamad," ungkap Dahlan saat berbincang dengan Liputan6, ditulis Kamis (11/7/2013).
Sementara dari sisi mengelola perusahaan dan bisnis serta kepemimpinan, pria berkacamata itu belajar dari Eric Samola, Mantan Direktur Utama PT Grafiti Pers (penerbit majalah Tempo), yang membeli Jawa Pos dari pemiliknya The Cung Sen.
"Saya belajar bisnis, leadership dari dia, manajemen dari dia. Dia yang belajar dari Ciputra. Jadi saya secara tidak langsung cucu Ciputra," jelas dia.
Sementara sosok yang paling dikenang dan bisa membuat dirinya selalu menangis yaitu ibunya yang meninggal saat masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar.
"Hidupnya sangat menderita, kok tidak sempat ya menikmati sukses yang saya alami, yang itu juga berkat beliau," kenangnya. (Ndw)
Mantan bos PT PLN (Persero) itu menyebut nama Goenawan Mohamad, pendiri majalah Tempo sebagai salah satu orang yang selalu dikenangnya. Sebagai bekas wartawan Tempo, Dahlan mengaku dirinya belajar jurnalistik dan filsafat hidup dari Pak Goenawan Mohamad.
"Termasuk saya tidak mau hidup mewah, itu antara lain karena saya malu dengan Pak Goenawan Mohamad," ungkap Dahlan saat berbincang dengan Liputan6, ditulis Kamis (11/7/2013).
Sementara dari sisi mengelola perusahaan dan bisnis serta kepemimpinan, pria berkacamata itu belajar dari Eric Samola, Mantan Direktur Utama PT Grafiti Pers (penerbit majalah Tempo), yang membeli Jawa Pos dari pemiliknya The Cung Sen.
"Saya belajar bisnis, leadership dari dia, manajemen dari dia. Dia yang belajar dari Ciputra. Jadi saya secara tidak langsung cucu Ciputra," jelas dia.
Sementara sosok yang paling dikenang dan bisa membuat dirinya selalu menangis yaitu ibunya yang meninggal saat masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar.
"Hidupnya sangat menderita, kok tidak sempat ya menikmati sukses yang saya alami, yang itu juga berkat beliau," kenangnya. (Ndw)