Saat ini, masyarakat Indonesia dituntut untuk menjadi konsumen cerdas di tengah gempuran produk impor. Pasalnya dari sisi kualitas, produk dalam negeri tak kalah bersaing dengan buatan luar negeri yang hanya mengunggulkan merek-merek besar. Â
Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan menyampaikan empat tips supaya masyarakat Indonesia dapat melangkah menjadi konsumen cerdas.
"Pertama, teliti sebelum membeli. Kedua, perhatikan label kartu garansi dan kadaluarsa pada setiap produk yang hendak dibeli," kata dia di Jakarta, Minggu (14/7/2013) malam.
Tips ketiga, lanjut Gita, pastikan produk tersebut sesuai dengan mutu standar nasional dan internasional. Terakhir, belilah produk sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan.
"Kalau masyarakat mengikuti kiat ini, maka tak akan sampai seperti lagu Benyamin Sueb, yakni 'mau beli minuman, kantong kosong glondangan. Malu sama tunangan, kebingungan," tutur dia seraya menirukan lagu berjudul Malam Minggu karya mendiang legendaris seniman Betawi, Benyamin S.
Di sisi lain, Gita mengutip hasil survei AC Nielsen yang menyebutkan bahwa transaksi perdagangan modern di tanah air mencapai 42,5% dari total penjualan Indonesia.
"Sebanyak 93% konsumen Indonesia mengatakan, kegiatan belanja merupakan hiburan alias fun. Pusat perbelanjaan seperti menawarkan pengalaman dalam bentuk wisata belanja bahkan bisa menjadi pusat terapi belanja," sambungnya.
Jakarta sendiri, kata Gita, menjadi salah satu tujuan wisata belanja bagi sejumlah turis asing yang datang ke Indonesia. Hal ini tentu akan mendatangkan devisa serta meningkatkan perekonomian bagi wilayah Jakarta khususnya, dan Indonesia pada umumnya. (Fik/Ndw)
Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan menyampaikan empat tips supaya masyarakat Indonesia dapat melangkah menjadi konsumen cerdas.
"Pertama, teliti sebelum membeli. Kedua, perhatikan label kartu garansi dan kadaluarsa pada setiap produk yang hendak dibeli," kata dia di Jakarta, Minggu (14/7/2013) malam.
Tips ketiga, lanjut Gita, pastikan produk tersebut sesuai dengan mutu standar nasional dan internasional. Terakhir, belilah produk sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan.
"Kalau masyarakat mengikuti kiat ini, maka tak akan sampai seperti lagu Benyamin Sueb, yakni 'mau beli minuman, kantong kosong glondangan. Malu sama tunangan, kebingungan," tutur dia seraya menirukan lagu berjudul Malam Minggu karya mendiang legendaris seniman Betawi, Benyamin S.
Di sisi lain, Gita mengutip hasil survei AC Nielsen yang menyebutkan bahwa transaksi perdagangan modern di tanah air mencapai 42,5% dari total penjualan Indonesia.
"Sebanyak 93% konsumen Indonesia mengatakan, kegiatan belanja merupakan hiburan alias fun. Pusat perbelanjaan seperti menawarkan pengalaman dalam bentuk wisata belanja bahkan bisa menjadi pusat terapi belanja," sambungnya.
Jakarta sendiri, kata Gita, menjadi salah satu tujuan wisata belanja bagi sejumlah turis asing yang datang ke Indonesia. Hal ini tentu akan mendatangkan devisa serta meningkatkan perekonomian bagi wilayah Jakarta khususnya, dan Indonesia pada umumnya. (Fik/Ndw)