Sukses

Masyarakat RI Gemari Beras Premium, SNI Beras Harus Diubah

Kini masyakarakat Indonesia mulai memilih mengkonsumsi beras dengan kualitas premium dibanding medium.

Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Bayu Khrisnamurti menilai pola konsumsi beras masyarakat Indonesia saat ini telah berubah. Kini masyakarakat Indonesia mulai memilih mengkonsumsi beras dengan kualitas premium dibanding medium.

"Konsumsi beras premium di Indonesia sudah mendekati 30%-40%, beras medium sekitar 60%-70%. Ini meningkat dibanding dulu hanya beras medium saja. Hal ini karena ada peningkatan daya beli dan pendapatan masyarakat," ujar Bayu di gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (17/7/2013).

Dengan perubahan pola konsumsi beras tersebut, Bayu menilai diperlukan penerapan sistem standar nasional Indonesia (SNI) beras yang baru agar bisa membedakan antara beras kualitas umum dan kualitas khusus ini.

"Kita perlu SNI yang mampu membedakan beras kualitas umum dan khusus. Dalam atribut khusus ini bisa menampung unsur seperti organik, glistening index dan lainnya," jelasnya.

Saat ini konsumsi beras di Indonesia sendiri telah mencapai 139 kg per cup per tahun atau 400 gram per orang per hari dan ini termasuk tertinggi di dunia.

Namun selama ini masyarakat Indonesia masih mengkonsumsi beras giling atau beras sosoh, yaitu beras putih yang memiliki derajat sosoh lebih dari 90%, sehingga baik serat maupun nilai gizinya sudah terkikis habis selama proses penyosohan. (Dny/Nur)
Video Terkini