Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) kembali merilis laporan terkait keuangan negara, Kali ini, FITRA menyoroti tingginya utang luar negeri yang dimiliki Indonesia yang naik Rp 186 triliun hanya dalam periode akhir Desember 2012 hingga Mei 2013.
Mengutip data Kementerian Keuangan per Mei 2013, FITRA mengungkapkan, utang Negara RI sudah mencapai Rp 2.036 triliun. Sementara hasil Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) yang diterbitkan Badan Pemerika Keuangan (BPK) pada 2012, mencatat posisi utang indonesia diakhir Desember 2012 mencapai Rp.1.850 triliun.
"Ini artinya, negara sedang menuju kepada negara bangkrut," kata Direktur Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi dalam siaran tertulisnya di Jakarta, Rabu (17/7/2013).
Tudingan yang disampaikan FITRA tersebut, ujar Uchok, berdasarkan dari tanda-tanda yang dimiliki sebuah negara bangkrut. FITRA menangkap setidaknya terdapat lima tanda negara bangkrut yaitu utang pemerintah terus menumpuk, aset negara atau tanah berserta sumber daya alam lainnya sudah dikuasai oleh pihak swasta, serta cadangan devisa yang terus tergerus dan merosot ke titik nol.
FITRA mencatat posisi cadangan devisa Indonesia hingga akhir Desember 2013 masih berada di level US$ 112,8 miliar. Namun pada akhir Juni lalu, cadangan tersebut terus tergerus hingga tersisa hanya US$ 98,1 miliar.
Selain ketiga tanda tersebut, FITRA juga mengungkapkan status negara bangkrut dapat dilihat dari tanda-tanda berupa pemerintah yang tidak bisa mengendalikan harga-harga kebutuhaan pokok masyarakat yang terus mengalami kenaikan luar biasa diluar batas psikologis. Serta pemerintah tidak mampu lagi membayar gaji para aparat negara.(Yog/Shd)
FITRA Tuding Indonesia Mengarah Jadi Negara Bangkrut
LSM FITRA kembali mengeluarkan rilis terkait kinerja anggaran pemerintah. Kali ini FITRA mengangkat isu utang luar negeri. Apa temuannya?
Advertisement