Masyarakat sekitar blok Mahakam Kalimantan Timur (Kaltim) mengaku khawatir jika kontrak Total E&P Indonesie di blok minyak bumi dan gas (Migas) tersebut tidak lagi diperpanjang pada 2017.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kutai Kartanegara berharap perusahaan minyak asal Prancis tersebut tetap diperpanjang kontraknya di Blok Mahakam pada 2017 nanti.
"Mudah-mudahan Total tetap ada ditempat itu, membaca berita di media masyarakat resah, semoga ini berlangsung dengan baik," kata Suriansyah, di kantor Total, Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Di kesempatan yang sama, Vice Presiden HR, Communications and General Services Total E&P Indonesie Arividya Noviyanto, menambahkan, hal tersebut karena masyarakat sudah lama menggantungkan hidup pada Total, pasalnya keberadaan Total sudah 40 tahun beroperasi di Blok yang terletak di Kalimantan Timur tersebut.
"Jadi memang seperti ibu Erlisabeth bilang, kami berada dilingkungan itu 40 tahun lebih, kami beroperasi baik disana sehingga mempunyai hubungan harmonis disana, sehingga timbul kekhawatiran jika ada perubahan," ungkap Novi.
Novi mengungkapkan saat ini sudah mempekerjakan karyawan sebanyak 3.700 tenaga kerja permanen dan kontrak. Diluar itu, terdapat 20 ribu pekerja secara tidak langsung yang terkena dampak dari keberadaan kilang minyak Total di lokasi tersebut.
"Pekerja kami di Mahakam, kalau ada perubahan tidak hanya menyangkut 20 ribu pekerja tersebut dan dampak makro besar," tuturnya.
Selain itu Total juga aktif dalam kegiatan CSR, bekerja dengan sangat dekat dengan pemda mendefinisakan program apa diasana yang sesuai kebuthan masyarakat setempat. (Pew/Shd)
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kutai Kartanegara berharap perusahaan minyak asal Prancis tersebut tetap diperpanjang kontraknya di Blok Mahakam pada 2017 nanti.
"Mudah-mudahan Total tetap ada ditempat itu, membaca berita di media masyarakat resah, semoga ini berlangsung dengan baik," kata Suriansyah, di kantor Total, Jakarta, Kamis (18/7/2013).
Di kesempatan yang sama, Vice Presiden HR, Communications and General Services Total E&P Indonesie Arividya Noviyanto, menambahkan, hal tersebut karena masyarakat sudah lama menggantungkan hidup pada Total, pasalnya keberadaan Total sudah 40 tahun beroperasi di Blok yang terletak di Kalimantan Timur tersebut.
"Jadi memang seperti ibu Erlisabeth bilang, kami berada dilingkungan itu 40 tahun lebih, kami beroperasi baik disana sehingga mempunyai hubungan harmonis disana, sehingga timbul kekhawatiran jika ada perubahan," ungkap Novi.
Novi mengungkapkan saat ini sudah mempekerjakan karyawan sebanyak 3.700 tenaga kerja permanen dan kontrak. Diluar itu, terdapat 20 ribu pekerja secara tidak langsung yang terkena dampak dari keberadaan kilang minyak Total di lokasi tersebut.
"Pekerja kami di Mahakam, kalau ada perubahan tidak hanya menyangkut 20 ribu pekerja tersebut dan dampak makro besar," tuturnya.
Selain itu Total juga aktif dalam kegiatan CSR, bekerja dengan sangat dekat dengan pemda mendefinisakan program apa diasana yang sesuai kebuthan masyarakat setempat. (Pew/Shd)