Memasuki pekan kedua pelaksanaan Ramadan, harga daging sapi di pasaran masih bertengger di kisaran Rp 100 ribu per kilogram (kg). Tak hanya memberatkan masyarakat, tingginya harga daging membuat pedagang rugi karena pembeli daging sapi di pasar turun drastis.
Penjual Daging di PD Pasar Jaya Mampang Prapatan, Jakarta, Akmal (23) mengaku, dagangannya kini tak selaku sebelumnya. Akibatnya, pendapatan dia turun.
"Memang harga daging dari awal puasa sebesar Rp 110 ribu - 120 ribu per kg, tapi sudah turun dalam beberapa hari ini menjadi Rp 100 ribu per kg. Tapi penurunan harga belum menimbulkan dampak yang besar juga buat penjual daging sapi," ujar dia ketika ditemui Liputan6.com, Sabtu (20/7/2013).
Menurut Akmal, penjualan daging sapi akan meningkat kembali saat menjelang perayaan Lebaran. Banyak ibu rumah tangga yang akan memburu daging sapi, meskipun harganya tinggi.
Lanjut Akmal, pemerintah memang menjanjikan harga daging sapi bisa mencapai Rp 75 ribu per kg. Tapi, kualitas daging tersebut tidak bagus. Daging yang didatangkan melalui impor, kualitasnya tidak tahan lama bahkan masih kalah jika dibandingkan dengan daging lokal.
"Daging sapi yang impor seharga Rp 75 ribu per kg, biasanya datang menjelang Lebaran. Kualitasnya tidak tahan lama. Maka dari itu, pemerintah biasanya memberikan daging impor di saat menjelang Lebaran saja," tegas dia.
Akmal berharap pemerintah bisa menstabilkan harga daging sapi di pasar. Sebab harga daging sapi yang tinggi sangat mengganggu psikologis masyarakat. (Dis/Nur)
Penjual Daging di PD Pasar Jaya Mampang Prapatan, Jakarta, Akmal (23) mengaku, dagangannya kini tak selaku sebelumnya. Akibatnya, pendapatan dia turun.
"Memang harga daging dari awal puasa sebesar Rp 110 ribu - 120 ribu per kg, tapi sudah turun dalam beberapa hari ini menjadi Rp 100 ribu per kg. Tapi penurunan harga belum menimbulkan dampak yang besar juga buat penjual daging sapi," ujar dia ketika ditemui Liputan6.com, Sabtu (20/7/2013).
Menurut Akmal, penjualan daging sapi akan meningkat kembali saat menjelang perayaan Lebaran. Banyak ibu rumah tangga yang akan memburu daging sapi, meskipun harganya tinggi.
Lanjut Akmal, pemerintah memang menjanjikan harga daging sapi bisa mencapai Rp 75 ribu per kg. Tapi, kualitas daging tersebut tidak bagus. Daging yang didatangkan melalui impor, kualitasnya tidak tahan lama bahkan masih kalah jika dibandingkan dengan daging lokal.
"Daging sapi yang impor seharga Rp 75 ribu per kg, biasanya datang menjelang Lebaran. Kualitasnya tidak tahan lama. Maka dari itu, pemerintah biasanya memberikan daging impor di saat menjelang Lebaran saja," tegas dia.
Akmal berharap pemerintah bisa menstabilkan harga daging sapi di pasar. Sebab harga daging sapi yang tinggi sangat mengganggu psikologis masyarakat. (Dis/Nur)