Sukses

Hatta Rajasa Desak KPPU Tertibkan Kartel Bahan Pokok

Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menengarai terjadi praktik ologipoli alias kartel terhadap 6 bahan pokok.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa angkat bicara terkait dugaan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia soal praktik ologipoli alias kartel terhadap 6 bahan pokok.

"Kalau soal kartel, kami serahkan ke Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU)," kata dia singkat di Jakarta, seperti ditulis Senin (22/7/2013).

Hatta mengaku, pihaknya tidak berwenang untuk menuduh adanya kartel di Indonesia apalagi tanpa menyodorkan bukti-bukti nyata. Kewenangan tersebut diberikan kepada KPPU untuk menertibkan segala bentuk kartel.

"Jangan saya menuduh tapi tidak punya data. Saya minta KPPU bekerja keras mengusut (kartel). Kalau memang ada, harus ditertibkan," lanjut dia.

Kadin sebelumnya mengungkapkan adanya potensi kartel dari 6 komoditas strategis, yakni beras, daging sapi, daging ayam, gula, kedelai, dan jagung dengan nilai mencapai Rp 11,34 triliun.
 
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Pemberdayaan Daerah dan Bulog, Natsir Mansyur pernah menyebut, kebutuhan daging sapi sebanyak 340 ribu ton, nilai kartelnya sekitar Rp 340 miliar. Daging ayam 1,4 juta ton mencapai Rp 1,4 triliun.

Sedangkan nilai kartel gula sebanyak 4,6 juta ton diperkirakan sebesar Rp 4,6 triliun, kedelai 1,6 juta ton sebesar Rp 1,6 triliun, jagung 2,2 juta ton dengan nilai kartel Rp 2,2 triliun, dan beras impor 1,2 juta ton diperkirakan mencapai Rp 1,2 triliun. (Fik/Nur)