Tak cuma Bandara Soekarno Hatta, Bandara Kuala Namu yang rencananya mulai beroperasi pada 25 Juli 2013, dilengkapi dengan sarana hotel sebagai transit penumpang, jika tidak ingin berpergian dari area Bandara.
"Letak hotel itu ada di lantai 2 Bandara, jadi untuk penumpang yang transit dan tidak ingin berpergian, hotel itu sudah disiapkan. Namun letaknya jauh dari Medan," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Herry Bakti di Gedung Kemenhub, Jakarta, Senin (22/7/2013).
Namun, Herry mengaku belum bisa mengetahui waktu pembangunan hotel tersebut berlangsung. Meski sudah banyak pengembang yang menyatakan minat membangun hotel di lantai 2 Bandara tersebut.
"Banyak pengembang yang sudah agresif untuk membangun hotel tersebut. Dengan pembangunan Bandara Kualanamu yang sangat besar itu, jelas ada potensi yang besar disitu," ujar Herry.
Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub Bambang S. Ervan mengaku sudah banyak bandara yang membangun hotel transit, tapi pengguna Bandara Kualanamu yang ingin transit di hotel tersebut harus siap mengeluarkan uang lebih.
"Kalau di Bandara Kuala Namu hitungannya per jam, jadi harga kamar disesuaikan tarif per jam. Kalau begitu penumpang harus merogoh kocek dana lebih dalam," tegas dia.
Bambang juga mengaku belum mengetahui pengelola hotel tersebut, apakah PT Angkasa Pura II (persero) atau diberikan kepada pihak swasta. (Dis/Nur)
"Letak hotel itu ada di lantai 2 Bandara, jadi untuk penumpang yang transit dan tidak ingin berpergian, hotel itu sudah disiapkan. Namun letaknya jauh dari Medan," ujar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Herry Bakti di Gedung Kemenhub, Jakarta, Senin (22/7/2013).
Namun, Herry mengaku belum bisa mengetahui waktu pembangunan hotel tersebut berlangsung. Meski sudah banyak pengembang yang menyatakan minat membangun hotel di lantai 2 Bandara tersebut.
"Banyak pengembang yang sudah agresif untuk membangun hotel tersebut. Dengan pembangunan Bandara Kualanamu yang sangat besar itu, jelas ada potensi yang besar disitu," ujar Herry.
Kepala Pusat Komunikasi Kemenhub Bambang S. Ervan mengaku sudah banyak bandara yang membangun hotel transit, tapi pengguna Bandara Kualanamu yang ingin transit di hotel tersebut harus siap mengeluarkan uang lebih.
"Kalau di Bandara Kuala Namu hitungannya per jam, jadi harga kamar disesuaikan tarif per jam. Kalau begitu penumpang harus merogoh kocek dana lebih dalam," tegas dia.
Bambang juga mengaku belum mengetahui pengelola hotel tersebut, apakah PT Angkasa Pura II (persero) atau diberikan kepada pihak swasta. (Dis/Nur)