Menjatuhkan pilihan untuk berinvestasi emas atau perak bukanlah hal yang mudah. Hal ini tergantung pada selera investasi Anda sebagai seorang investor dan apa yang diyakini.
Seperti melansir Counting Pips, Selasa (23/7/2013), jika Anda merupakan tipe investor jangka panjang yang memilih dan membeli emas lewat perdagangan online, maka investasi campuran emas dan perak mungkin bisa menjadi pilihan.
Hal ini mengingat emas telah menjadi bagian dari status kekayaan seseorang sejak kekaisaran Romawi belum berdiri. Namun belakangan ini emas menerima banyak tekanan.
Memang benar bahwa emas sempat berada di harga yang tinggi dalam jangka waktu lama, tapi dalam jangka pendek, emas seringkali digunakan sebagai alat bertaruh untuk aset yang lain.
Bercermin pada beberapa tahun lalu, emas sempat bertengger di harga tinggi dalam beberapa waktu. Hal tersebut bukan karena fakta emas merupakan aset yang aman, melainkan karena kekhawatiran akan kebijakan The Fed mencetak terlalu banyak dolar. Selain itu muncul juga kekhawatiran The Fed akan memberikan kredit dengan mudah yang dapat mendorong inflasi.
Jadi dalam pengertian in, saat Anda hendak membeli emas dalam jumlah yang tak terlalu banyak, tanyalah pada diri sendiri apakah nilainya akan terus sama.
Alasan paling mendesak untuk membeli emas adalah saat bank-bank sentral di seluruh dunia mencetak uang lebih banyak dari seharusnya.
Beberapa analis menilai lemahnya nilai emas saat ini bukan karena kualitasnya yang berkurang. Namun lebih karena para investor yang masih ragu menilai tingkat inflasi.
Katakan saja, emas melewati harga US$ 2.000 per ounce tahun ini, tak berarti karena kualitasnya membaik namun lebih karena pengaruh ekonomi dunia.
Tidak ada jaminan harganya akan terus bertengger di nominal yang sama. Maka Anda tak bisa berharap harga emas akan terus sama seperti waktu Anda membelinya.
Sementara itu investasi dan perdagangan perak berbeda dengan emas. Sejarah nilai perdagannya terkenal lebih baik dan stabil.
Jika sebelumnya, emas sempat mengalami pergerakan luar biasa selama dua dekade, harga perak justru cenderung naik dan turun dalam jangka pendek.
Penyebab harga perak lebih stabil dibanding emas merupakan kombinasi dari beberapa hal. Pertama, pasar global untuk perak lebih kecil dan membuat harganya sulit untuk dimanipulasi.
Kedua, sejumlah bank sentral di dunia kurang berminat untuk menstabilkan harga perak mengingat sejarah panjangnya sebagai pemegang emas. Tak hanya itu, sejak pertengahan 1970, bank-bank sentral lebih memilih membeli obligasi dan sekuritas lainnya.
Alasan terakhir adalah kondisi makro ekonomi, banyak perak yang didulang tak digunakan sebagai aset melainkan untuk diproduksi kembali menjadi jam tangan, komputer dan barang elektronik lain.
Emas pun mengalami hal serupa, namun karena pasar perak lebih kecil, dampaknya tak akan sebesar yang terjadi di pasar emas.
Jadi aset mana yang lebih baik untuk beberapa tahun mendatang?
Banyak yang mencoba membuat investasi perak serupa dengan emas, tapi kenyataannya perak lebih banyak digunakan sebagai bahan produksi. Selain itu, ekonomi perak tak terlalu berpengaruh pada pergerakan harga perak.
Sebenarnya, emas secara sejarah lebih defensif. Namun aset investasi perak juga bisa menguntungkan jika Anda melihat kebutuhan produksinya meningkat. (Sis/Nur)
Seperti melansir Counting Pips, Selasa (23/7/2013), jika Anda merupakan tipe investor jangka panjang yang memilih dan membeli emas lewat perdagangan online, maka investasi campuran emas dan perak mungkin bisa menjadi pilihan.
Hal ini mengingat emas telah menjadi bagian dari status kekayaan seseorang sejak kekaisaran Romawi belum berdiri. Namun belakangan ini emas menerima banyak tekanan.
Memang benar bahwa emas sempat berada di harga yang tinggi dalam jangka waktu lama, tapi dalam jangka pendek, emas seringkali digunakan sebagai alat bertaruh untuk aset yang lain.
Bercermin pada beberapa tahun lalu, emas sempat bertengger di harga tinggi dalam beberapa waktu. Hal tersebut bukan karena fakta emas merupakan aset yang aman, melainkan karena kekhawatiran akan kebijakan The Fed mencetak terlalu banyak dolar. Selain itu muncul juga kekhawatiran The Fed akan memberikan kredit dengan mudah yang dapat mendorong inflasi.
Jadi dalam pengertian in, saat Anda hendak membeli emas dalam jumlah yang tak terlalu banyak, tanyalah pada diri sendiri apakah nilainya akan terus sama.
Alasan paling mendesak untuk membeli emas adalah saat bank-bank sentral di seluruh dunia mencetak uang lebih banyak dari seharusnya.
Beberapa analis menilai lemahnya nilai emas saat ini bukan karena kualitasnya yang berkurang. Namun lebih karena para investor yang masih ragu menilai tingkat inflasi.
Katakan saja, emas melewati harga US$ 2.000 per ounce tahun ini, tak berarti karena kualitasnya membaik namun lebih karena pengaruh ekonomi dunia.
Tidak ada jaminan harganya akan terus bertengger di nominal yang sama. Maka Anda tak bisa berharap harga emas akan terus sama seperti waktu Anda membelinya.
Sementara itu investasi dan perdagangan perak berbeda dengan emas. Sejarah nilai perdagannya terkenal lebih baik dan stabil.
Jika sebelumnya, emas sempat mengalami pergerakan luar biasa selama dua dekade, harga perak justru cenderung naik dan turun dalam jangka pendek.
Penyebab harga perak lebih stabil dibanding emas merupakan kombinasi dari beberapa hal. Pertama, pasar global untuk perak lebih kecil dan membuat harganya sulit untuk dimanipulasi.
Kedua, sejumlah bank sentral di dunia kurang berminat untuk menstabilkan harga perak mengingat sejarah panjangnya sebagai pemegang emas. Tak hanya itu, sejak pertengahan 1970, bank-bank sentral lebih memilih membeli obligasi dan sekuritas lainnya.
Alasan terakhir adalah kondisi makro ekonomi, banyak perak yang didulang tak digunakan sebagai aset melainkan untuk diproduksi kembali menjadi jam tangan, komputer dan barang elektronik lain.
Emas pun mengalami hal serupa, namun karena pasar perak lebih kecil, dampaknya tak akan sebesar yang terjadi di pasar emas.
Jadi aset mana yang lebih baik untuk beberapa tahun mendatang?
Banyak yang mencoba membuat investasi perak serupa dengan emas, tapi kenyataannya perak lebih banyak digunakan sebagai bahan produksi. Selain itu, ekonomi perak tak terlalu berpengaruh pada pergerakan harga perak.
Sebenarnya, emas secara sejarah lebih defensif. Namun aset investasi perak juga bisa menguntungkan jika Anda melihat kebutuhan produksinya meningkat. (Sis/Nur)