Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyatakan 3.000 ton daging sapi impor asal Australia yang akan dijual oleh Perum Bulog dipastikan 100% halal.
"Daging yang didatangkan dari Australia, saya jamin halal. Daging itu akan dijual oleh perum Bulog," ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi saat ditemui di acara pasar murah di kantor Direktorat Pengembangan Mutu Barang, Ciracas, Jakarta, Selasa (23/7/2013).
Bayu meyakini daging impor tersebut halal karena Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang ada di Australia sudah menggunakan prosedur pemotongan sapi yang sesai syariat agama Islam.
"Mereka tahu begitu sensitifnya masyarakat Indonesia mengenai suatu produk halal atau tidaknya. Jadi, saya yakini daging sapi tersebut halal," ungkapnya.
Dia mengakui adanya penolakan daging sapi yang dijual Bulog kepada pedagang sapi di PD Pasar Senen, Jakarta Pusat. Namun, ia memastikan penolakan itu disebabkan faktor selera, bukan masalah halal atau tidaknya produk tersebut.
"Tapi di sana mempermasalahkan seleranya. Kalau mereka senang melihat warna yang segar, nah kalau daging impor itu beku dan warnanya merah sekali. Jadi mereka menyukai daging yang warnanya segar, itu selera mereka," jelasnya. (Dis/Ndw)
"Daging yang didatangkan dari Australia, saya jamin halal. Daging itu akan dijual oleh perum Bulog," ujar Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi saat ditemui di acara pasar murah di kantor Direktorat Pengembangan Mutu Barang, Ciracas, Jakarta, Selasa (23/7/2013).
Bayu meyakini daging impor tersebut halal karena Rumah Pemotongan Hewan (RPH) yang ada di Australia sudah menggunakan prosedur pemotongan sapi yang sesai syariat agama Islam.
"Mereka tahu begitu sensitifnya masyarakat Indonesia mengenai suatu produk halal atau tidaknya. Jadi, saya yakini daging sapi tersebut halal," ungkapnya.
Dia mengakui adanya penolakan daging sapi yang dijual Bulog kepada pedagang sapi di PD Pasar Senen, Jakarta Pusat. Namun, ia memastikan penolakan itu disebabkan faktor selera, bukan masalah halal atau tidaknya produk tersebut.
"Tapi di sana mempermasalahkan seleranya. Kalau mereka senang melihat warna yang segar, nah kalau daging impor itu beku dan warnanya merah sekali. Jadi mereka menyukai daging yang warnanya segar, itu selera mereka," jelasnya. (Dis/Ndw)