Sepanjang paruh pertama 2013, Jepang menjadi pemodal asing paling banyak menginvestasikan dananya di tanah air. Badan Kooordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat total investasi di Jepang sampai Juni 2013 mencapai US$ 2,3 miliar atau 16,2% dari total penanaman modal asing (PMA).
Kepala BKPM, Chatib Basri mengatakan besarnya investasi Jepang membuat negara Matahari Terbit tersebut mampu menyalip posisi Singapura di posisi puncak. "Jepang nomor satu kembali lagi ke otomotif, Suzuki orangnya di sini," kata Chatib, di Jakarta, Selasa (22/7/2013).
Setelah Jepang, PMA terbesar kedua pada pertengahan tahu nini adalah Singapura dengan total investasi US$ 1,9 miliar atau 13,9%. Menguntit dibelakangnya adalah Amerika Serikat dengan total investasi US$ 1,3 miliar atau 9,5%.
"Korea Selatan total investasi US$ 1,2 miliar atau 8,7%, Sedangkan Inggris berada diposisi ke lima dengan total investasi US$ 0,6 miliar atau 4,6%," ungkap Chatib.
Menurut Chatib, keputusan Jepang memilih Indonesia untuk menanamkan investasi dan bisnisnya di tanah air karena jumlah penduduk Indonesia yang besar sehingga dapat menciptakan kekuatan ekonomi. Selain itu, investor Jepang menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif lebih stabil dibandingkan negara lain.
"Kita diuntungkan pertumbuhan penduduk yang banyak dan pertumbuhan ekonomi, makanya Jepang melihat Indonesia tempat yang menguntungkan," pungkas Chatib.
Sebagai informasi, realisasi investasi PMA pada periode semester pertama Tahun 2013 sebesar 132,2 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2012 juga terdapay peningkatan 22,9%.(Pew/Shd)
Kepala BKPM, Chatib Basri mengatakan besarnya investasi Jepang membuat negara Matahari Terbit tersebut mampu menyalip posisi Singapura di posisi puncak. "Jepang nomor satu kembali lagi ke otomotif, Suzuki orangnya di sini," kata Chatib, di Jakarta, Selasa (22/7/2013).
Setelah Jepang, PMA terbesar kedua pada pertengahan tahu nini adalah Singapura dengan total investasi US$ 1,9 miliar atau 13,9%. Menguntit dibelakangnya adalah Amerika Serikat dengan total investasi US$ 1,3 miliar atau 9,5%.
"Korea Selatan total investasi US$ 1,2 miliar atau 8,7%, Sedangkan Inggris berada diposisi ke lima dengan total investasi US$ 0,6 miliar atau 4,6%," ungkap Chatib.
Menurut Chatib, keputusan Jepang memilih Indonesia untuk menanamkan investasi dan bisnisnya di tanah air karena jumlah penduduk Indonesia yang besar sehingga dapat menciptakan kekuatan ekonomi. Selain itu, investor Jepang menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif lebih stabil dibandingkan negara lain.
"Kita diuntungkan pertumbuhan penduduk yang banyak dan pertumbuhan ekonomi, makanya Jepang melihat Indonesia tempat yang menguntungkan," pungkas Chatib.
Sebagai informasi, realisasi investasi PMA pada periode semester pertama Tahun 2013 sebesar 132,2 triliun jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2012 juga terdapay peningkatan 22,9%.(Pew/Shd)