Sukses

RI Masih Gagal Capai Target Produksi Gas

SKK Migas mencatat produksi gas nasional sepanjang semester I 2013 mencapai 6.998 bbtud, atau masih di bawah target 7.175 bbtud.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi gas nasional sepanjang semester I 2013 mencapai 6.998 miliar british thermal unit per hari (bbtud). Angka itu masih di bawah target yang ditetapkan pemerintah dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2013 sebesar 7.175 bbtud.

"Lifting gas semester I 2013 yang harusnya 7.100 sekian, sekarang baru 6.900 sekian pokoknya 97%,"  kata Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini, seperti yang ditulis di Jakarta, Rabu, (24/7/2013).

Dia menyatakan, belum tercapainya target tersebut disebabkan adanya beberapa kendala dan perbaikan perawatan pada kilang-kilang migas, sehingga membuat kegiatan operasi migas sedikit terhenti.

"Tapi ada turn around (pemeliharaan) Tangguh, turn around-nya Total sehingga kompresi kecil," ungkapnya.

Namun, Rudi yakin produksi gas nasional yang ditetapkan dalam APBN-P 2013 bisa tercapai. "Namun, kami optimis sampai akhir 2013 bakal melebihi target APBN," tuturnya.

Kepala Divisi Pemanfaatan Gas SKK Migas, Popi Ahmad Nafis menyatakan, penurunan produksi gas disebabkan pemeliharaan kilang LNG Tangguh, Papua, lalu kilang Bontang, Kaltim, dan kerusakan trafo listrik di Cilegon, Banten. Namun hal tersebut akan dibantu oleh lapangan migas lain, sehingga produksi dapat sesuai dengan target.

"Namun, ke depan ada sejumlah lapangan yang akan menambah produksinya," tegasnya.

Lapangan tersebut diantaranya adalah, lapangan South Mahakam yang dikelola Total E&P Indonesie dengan tingkat produksi sebesar 115 juta kaki kubik per hari (mmscfd), lapangan Musi Timur dari PT Pertamina EP 20 mmscfd, Epic Sengkang 12 mmscfd, dan Ruby dari Pearl Oil Sebuku 6,7 mmscfd.(Pew/Ndw)