Sukses

Jalur Pantura Rusak Parah Akibat Terlalu `Overload`

Komisi V DPR menilai rusaknya jalur pantai utara (Pantura) disebabkan banyaknya kendaraan muatan berlebih yang melalui jalan tersebut.

Komisi V DPR menilai rusaknya jalur pantai utara (Pantura) disebabkan banyaknya kendaraan muatan berlebih (overload) yang melalui jalan tersebut.

"Kenyataan ini tidak bisa dipungkiri lagi. Tadi kan kita semua melihat kendaraan yang masuk ke asini semuanya bermuatan rata-rata di atas 20 ton," ungkap pimpinan rombongan Kunker Spesifik Jalur Lebaran, Laurens Bahang Dama, seperti dikutip dari situs Kementerian Pekerjaan Umum, Rabu (24/7/2013).

Di sisi lain, kekuatan maksimal konstruksi jalan pantura hanya di desain 10 ton. Sedangkan beban kendaraan yang lewat hingga 3 kali lipat beratnya. Sudah pasti ini menjadikan jalan cepat rusak. Terkait masalah ini Laurens menghimbau seluruh instansi terkait duduk bersama menyelesaikan problem yang sudah berlarut-larut ini.

Menyikapi masalah tersebut, Laurens yang juga Ketua Komisi V DPR RI menghimbau, dihentikannya segera penyimpangan aturan yang selama ini terus saja berlangsung.  Menurut dia, pemerintah sudah mengalokasikan dana cukup besar hanya untuk perbaikan jalan.

"Dana ini menjadi mubazir bila kerusakan yang terjadi terus berulang terjadi," terang dia.

Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional IV (BBPJN), Bambang Hartadi menegaskan, sesungguhnya penanganan jalur pantura bukanlah proyek lebaran. Kalau pun ada  proyek itu bukanlah proyek khusus Lebaran. Melainkan sudah ditender sejak Oktober 2012. Namun baru sekitar awal Februari masuk kontrak dan langsung dikerjakan hingga menjelang Lebaran.

Menurut Bambang, bila Tol Cikampek-Palimanan selesai 2015 maka beban jalur Pantura dipastikan akan banyak berkurang sehingga tingkat kerusakan nya pun kemungkinan menjadi lebih ringan.

Dia menyebutkan pihaknya dialokasikan dana sekitar Rp 4,2 triliun untuk penanganan jalan di wilayah kerjanya (lintas Jabar Selatan, Pantura Jabar dan Lintas Tengah). Porsi cukup besar atau senilai Rp 1 triliun  dikucurkan untuk penanganan lintas Jabar Selatan. (Dny/Ndw)