Unsur Korea tak hanya menjadi virus yang mewabah di industri musik tanah air dengan nama K-POP, tapi juga sudah menjamur ke industri fashion, terutama busana muslim Indonesia.
Bahan Korea yang identik dengan bahan tipis, licin, dan ringan sudah mulai disulap menjadi gamis-gamis anggun bagi para kaum hawa. Apalagi dengan penambahan furing alias dalaman, membuat gamis Korea sangat cocok dipakai umat muslim karena tidak transparan.
Heni (43), salah satu penjual gamis korea di pusat perbelanjaan grosir Tanah Abang, mengaku, dalam beberapa bulan terakhir ini, gamis korea sangat diminati para wanita, baik segmen orangtua maupun remaja dan dewasa.
"Ini bahan kaos Korea, sudah banyak yang menjualnya di pasar Tanah Abang. Bahanya sangat adem dan cocok untuk acara formal maupun informal, termasuk lebaran," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Rabu (24/7/2013).
Gamis Korea dari bahan kaos ini, lanjut Heni, tidak mudah melar sehingga begitu nyaman dipakai ketika menyentuh tubuh. Tokonya yang terletak di Blok B Tanah Abang ini menawarkan deretan gamis korea bercorak bunga dengan harga terjangkau.
"Gamis Korea merek Izzie paling murah dibanderol seharga Rp 75 ribu dan Rp 95 ribu per potong paling mahal. Karena harganya yang terjangkau, gamis korea laris manis sejak sebelum lebaran sampai saat ini," tutur dia.
Saking larisnya, Heni bilang, tokonya bisa menjual gamis korea sampai ratusan potong per hari jika sedang ramai. Tapi bila sedang sepi pembeli, minimal penjualan gamis korea sekitar puluhan potong saja.
Salah seorang pembeli sekaligus perantau di Jakarta, Erwin mengatakan, tertarik membeli gamis Korea karena modelnya yang bagus dan sederhana tanpa menguras kantong.
"Saya akan berikan buat istri yang tinggal di Pontianak. Oleh-oleh saat suami bekerja di Jakarta, supaya bisa dipakai istri saat lebaran nanti," ucapnya yang membeli gamis korea sebanyak dua potong.
Erwin menambahkan, busana muslim di Jakarta lebih banyak model ketimbang di Pontianak meski pedagang setempat juga memesan pakaian tersebut di Tanah Abang.
"Selain itu, harga busana muslim atau pakaian di Pontianak bisa dua sampai tiga kali lipat lebih besar dibanding Jakarta. Jadi kalau sempat, saya selalu belikan baju istri dan anak-anak di Jakarta," pungkas dia. (Fik/Ndw)
Bahan Korea yang identik dengan bahan tipis, licin, dan ringan sudah mulai disulap menjadi gamis-gamis anggun bagi para kaum hawa. Apalagi dengan penambahan furing alias dalaman, membuat gamis Korea sangat cocok dipakai umat muslim karena tidak transparan.
Heni (43), salah satu penjual gamis korea di pusat perbelanjaan grosir Tanah Abang, mengaku, dalam beberapa bulan terakhir ini, gamis korea sangat diminati para wanita, baik segmen orangtua maupun remaja dan dewasa.
"Ini bahan kaos Korea, sudah banyak yang menjualnya di pasar Tanah Abang. Bahanya sangat adem dan cocok untuk acara formal maupun informal, termasuk lebaran," kata dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Rabu (24/7/2013).
Gamis Korea dari bahan kaos ini, lanjut Heni, tidak mudah melar sehingga begitu nyaman dipakai ketika menyentuh tubuh. Tokonya yang terletak di Blok B Tanah Abang ini menawarkan deretan gamis korea bercorak bunga dengan harga terjangkau.
"Gamis Korea merek Izzie paling murah dibanderol seharga Rp 75 ribu dan Rp 95 ribu per potong paling mahal. Karena harganya yang terjangkau, gamis korea laris manis sejak sebelum lebaran sampai saat ini," tutur dia.
Saking larisnya, Heni bilang, tokonya bisa menjual gamis korea sampai ratusan potong per hari jika sedang ramai. Tapi bila sedang sepi pembeli, minimal penjualan gamis korea sekitar puluhan potong saja.
Salah seorang pembeli sekaligus perantau di Jakarta, Erwin mengatakan, tertarik membeli gamis Korea karena modelnya yang bagus dan sederhana tanpa menguras kantong.
"Saya akan berikan buat istri yang tinggal di Pontianak. Oleh-oleh saat suami bekerja di Jakarta, supaya bisa dipakai istri saat lebaran nanti," ucapnya yang membeli gamis korea sebanyak dua potong.
Erwin menambahkan, busana muslim di Jakarta lebih banyak model ketimbang di Pontianak meski pedagang setempat juga memesan pakaian tersebut di Tanah Abang.
"Selain itu, harga busana muslim atau pakaian di Pontianak bisa dua sampai tiga kali lipat lebih besar dibanding Jakarta. Jadi kalau sempat, saya selalu belikan baju istri dan anak-anak di Jakarta," pungkas dia. (Fik/Ndw)