Menghadapi lonjakan permintaan komoditas kelapa menjelang Lebaran di negaranya, pemerintah Malaysia berencana meningkatkan pasokan di negaranya.
Melalui Otoritas Pemasaran dan Pertanian Federal (Federal Agricultural and Marketing Authority/FAMA), negara ini mengambil langkah antisipasi dengan mengimpor kelapa dari Indonesia.
Menteri Pertanian dan Industri Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan, FAMA telah mengimpor 3 juta kelapa untuk memenuhi permintaan di waktu-waktu tertentu. "Secara domestik, sekitar 30 juta kelapa dikonsumsi per bulan selama periode normal," ungkap Seperti melansir Bernama, Jumat (26/7/2013).
Dalam kesempatan yang sama, dia pun menjelaskan perkembangan proyek padi aerob yang tengah diimplementasikan di Seberang Perai dan panen pertama akan dilakukan pada September mendatang.
"Jika proyek ini berhasil, padi yang bsia ditanam tiga kali per musim ini akan diperkenalkan pada para petani Malaysia tahun depan," tutur dia.
Dia juga mengatakan, padi tersebut dapat mengatasi kelangkaan irigasi air di Negeri Jiran tersebut.
Dia menyatakan, keberhasilan di bidang pertanian tidak datang dari kebijakan pemerintah, melainkan dari para petaninya sendiri.
Kebanyakan petani gagal memperoleh target empat ton beras per hektar karena mereka tidak mengikuti prosedur pertanian yang seharusnya.
Ismail Sabri juga mengajak para pemuda untuk turut berpartisipasi dalam organisasi petani. Pemerintah juga akan mendirikan Young Agropreneur Unit yang akan dilibatkan dalam formasi Agropreneur Consultative Council di bawah naungannya. (Sis/Nur)
Melalui Otoritas Pemasaran dan Pertanian Federal (Federal Agricultural and Marketing Authority/FAMA), negara ini mengambil langkah antisipasi dengan mengimpor kelapa dari Indonesia.
Menteri Pertanian dan Industri Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob mengatakan, FAMA telah mengimpor 3 juta kelapa untuk memenuhi permintaan di waktu-waktu tertentu. "Secara domestik, sekitar 30 juta kelapa dikonsumsi per bulan selama periode normal," ungkap Seperti melansir Bernama, Jumat (26/7/2013).
Dalam kesempatan yang sama, dia pun menjelaskan perkembangan proyek padi aerob yang tengah diimplementasikan di Seberang Perai dan panen pertama akan dilakukan pada September mendatang.
"Jika proyek ini berhasil, padi yang bsia ditanam tiga kali per musim ini akan diperkenalkan pada para petani Malaysia tahun depan," tutur dia.
Dia juga mengatakan, padi tersebut dapat mengatasi kelangkaan irigasi air di Negeri Jiran tersebut.
Dia menyatakan, keberhasilan di bidang pertanian tidak datang dari kebijakan pemerintah, melainkan dari para petaninya sendiri.
Kebanyakan petani gagal memperoleh target empat ton beras per hektar karena mereka tidak mengikuti prosedur pertanian yang seharusnya.
Ismail Sabri juga mengajak para pemuda untuk turut berpartisipasi dalam organisasi petani. Pemerintah juga akan mendirikan Young Agropreneur Unit yang akan dilibatkan dalam formasi Agropreneur Consultative Council di bawah naungannya. (Sis/Nur)