Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menghimbau industri lembaga keuangan untuk menomorsatukan pelayanan kepada kosumennya.
Muliaman mengatakan, perkembangan industri lembaga keuangan sangat bergantung pada konsumen. Sebab itu memberi pelayanan kepada konsumen merupakan suatu keharusan untuk lembaga keuangan.
"Aspek terkait pelindungan konsumen masyarakat, kita memiliki konsumen, asuransi punya konsumen, dana pensiun juga seperti itu, konsumen itu raja, tentu saja begitu penting bagi kita kalau kita memperhatikan mereka usaha kita akan tumbuh berkembang," kata Muliaman di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (26/7/2013).
Dia menambahkan, lembaga keuangan yang tidak loyal kepada konsumen harus siap untuk ditinggalkan. Hal itu akan membuat lembaga keuangan tersebut tersisih dan bisa keluar dari pasar.
"Kalau tidak loyal kita akan ditinggalkan konsumen keluar dari pasar. Bagaimana kita memikirkan kepentingan konsumen. Kalau ada konsumen komplain jangan berlarut-larut tanpa ada kejelasan. Saya kira praktek seperti ini tidak sejalan lagi dengan keadaan," ungkap dia.
Menurut dia, pelayanan terhadap konsumen merupaka investasi jangka panjang dan mempengaruhi keberlangsungan lembaga keuangan tersebut.
Namun, dia menegaskan meski OJK memfokuskan pada pelayanan konsumen, bukan berarti konsumen yang salah tetap mendapatkan pembelaan.
"OJK akan fokus juga dengan kepentingan, bukan berarti membela konsumen yang salah, dalam rangka industri tumbuh berkembang, karena loyalitas, kepentingan konsumen ini merupakan investasi jangka panjang, karena itu sangat mempengaruhi sutaibilitas. Berangkat dari tujuan tersebut kami coba langkah strategis, membangun krangka pengawasan lebih baik dan terintegrasi," pungkasnya. (Pew/Nur)
Muliaman mengatakan, perkembangan industri lembaga keuangan sangat bergantung pada konsumen. Sebab itu memberi pelayanan kepada konsumen merupakan suatu keharusan untuk lembaga keuangan.
"Aspek terkait pelindungan konsumen masyarakat, kita memiliki konsumen, asuransi punya konsumen, dana pensiun juga seperti itu, konsumen itu raja, tentu saja begitu penting bagi kita kalau kita memperhatikan mereka usaha kita akan tumbuh berkembang," kata Muliaman di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (26/7/2013).
Dia menambahkan, lembaga keuangan yang tidak loyal kepada konsumen harus siap untuk ditinggalkan. Hal itu akan membuat lembaga keuangan tersebut tersisih dan bisa keluar dari pasar.
"Kalau tidak loyal kita akan ditinggalkan konsumen keluar dari pasar. Bagaimana kita memikirkan kepentingan konsumen. Kalau ada konsumen komplain jangan berlarut-larut tanpa ada kejelasan. Saya kira praktek seperti ini tidak sejalan lagi dengan keadaan," ungkap dia.
Menurut dia, pelayanan terhadap konsumen merupaka investasi jangka panjang dan mempengaruhi keberlangsungan lembaga keuangan tersebut.
Namun, dia menegaskan meski OJK memfokuskan pada pelayanan konsumen, bukan berarti konsumen yang salah tetap mendapatkan pembelaan.
"OJK akan fokus juga dengan kepentingan, bukan berarti membela konsumen yang salah, dalam rangka industri tumbuh berkembang, karena loyalitas, kepentingan konsumen ini merupakan investasi jangka panjang, karena itu sangat mempengaruhi sutaibilitas. Berangkat dari tujuan tersebut kami coba langkah strategis, membangun krangka pengawasan lebih baik dan terintegrasi," pungkasnya. (Pew/Nur)