Gubernur Bank Indonesia (BI), Agus Martowardojo memperkirakan banyak dana lari ke luar negeri seiring pembagian dividen yang dilakukan perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) kepada para pemegang sahamnya.
"Kalau pembayaran dividen yang dilakukan perusahaan PMA sudah diperkirakan terjadi," ujar Agus saat ditemui di Gedung BI, Jakarta, Jumat (26/7/2013).
Agus mengakui belakangan ini terjadi peningkatan investasi langsung asing (FDI) secara perlahan-lahan. Hal ini mengakibatkan adanya pembayaran dividen atau keuntungan kepada pihak luar negeri.
Pada saat capital outflow tersebut terjadi, Agus berharap kondisi neraca modal dan finansial terus membaik dengan dibarengi beberapa tekanan yang terjadi di domestik.
"Kalau negara modal dan finansial terus meningkat maka bisa mengimbangi banyaknya tekanan di dalam negeri," ungkap dia.
Selain itu, Agus memprediksi, kedepannya FDI masih akan meningkat meski jumlahnya berskala kecil bila dibandingkan tahun 2012. Portofolio investment Indonesia juga masih menjadi buruan investor asing. "Karena kondisi yang ada di dalam negeri sudah bisa mereka perhitungkan," tegasnya.
Dia menambahkan, saat ini merupakan periode pemindahan aset (reposisi aset) yang dilakukan investor, merupakan dampak dari perekonomian global yang belum kondusif. Sehingga, banyak investor yang melarikan dananya dari Indonesia. (Dis/Nur)
"Kalau pembayaran dividen yang dilakukan perusahaan PMA sudah diperkirakan terjadi," ujar Agus saat ditemui di Gedung BI, Jakarta, Jumat (26/7/2013).
Agus mengakui belakangan ini terjadi peningkatan investasi langsung asing (FDI) secara perlahan-lahan. Hal ini mengakibatkan adanya pembayaran dividen atau keuntungan kepada pihak luar negeri.
Pada saat capital outflow tersebut terjadi, Agus berharap kondisi neraca modal dan finansial terus membaik dengan dibarengi beberapa tekanan yang terjadi di domestik.
"Kalau negara modal dan finansial terus meningkat maka bisa mengimbangi banyaknya tekanan di dalam negeri," ungkap dia.
Selain itu, Agus memprediksi, kedepannya FDI masih akan meningkat meski jumlahnya berskala kecil bila dibandingkan tahun 2012. Portofolio investment Indonesia juga masih menjadi buruan investor asing. "Karena kondisi yang ada di dalam negeri sudah bisa mereka perhitungkan," tegasnya.
Dia menambahkan, saat ini merupakan periode pemindahan aset (reposisi aset) yang dilakukan investor, merupakan dampak dari perekonomian global yang belum kondusif. Sehingga, banyak investor yang melarikan dananya dari Indonesia. (Dis/Nur)