Rata-rata penduduk Indonesia bekerja 40 jam dalam satu minggu. Namun di sejumlah negara, jam kerja yang ditetapkannya relatif lebih singkat.
Contohnya di Belanda, warganya hanya bekerja 29 jam dalam seminggu. Aturan itu dibuat untuk menyeimbangkan kehidupan para pekerja di Belanda.
Norwegia yang dikenal dengan hukum perburuhan yang paling longgar di dunia, warganya bekerja 33 jam dalam seminggu. Di luar itu, para pekerjanya juga diberikan 21 hari untuk liburan per tahunnya dan masih dimungkinkan para orang tua untuk mengajukan libur lebih untuk memberikan waktu dengan anak-anaknya.
Seperti dikutip dari CNN, Sabtu (27/7/2013), berikut 10 negara yang memiliki jam kerja terpendek:
1. Belanda
Jam kerja seminggu : 29 jam
Rata-rata penghasilan tahunan : US$ 47 ribu
Di Belanda mayoritas pekerjanya hanya bekerja empat hari dalam seminggu. Sekitar 86% ibu rumah tangga bekerja 34 jam atau kurang dalam seminggu di tahun lalu. Sedangkan para suami hanya bekerja rata-rata 12% lebih rendah daripada ibu rumah tangga.
Aturan di Belanda dibuat untuk menciptakan keseimbangan kehidupan para pekerja dan pekerja paruh waktu dan semua pekerja berhak atas hari libur.
2. Denmark
Jam kerja seminggu : 33 jam
Rata-rata penghasilan tahunan: US$ 46 ribu
Budaya kerja di Denmark mirip dengan yang diterapkan di Skandinavia. Jadwal kerja di Denmark fleksibel dan diberikan masa cuti yang cukup. Pekerja Denmark rata-rata 33 jam seminggu dan memiliki hak untuk setidaknya lima minggu liburan yang diberikan setiap tahun.
3. Norwegia
Jam kerja seminggu : 33 jam
Rata-rata penghasilan tahunan : US$ 44 ribu
Hukum perburuhan di Norwegia adalah yang paling longgar di dunia. Para pekerja diberikan 21 hari untuk liburan per tahunnya dan masih dimungkinkan para orang tua untuk mengajukan libur lebih untuk memberikan waktu dengan anak-anaknya. Selain itu cuti hamil dapat diberikan hingga 43 minggu.
4. Irlandia
Jam kerja seminggu : 34 jam
Rata-rata penghasilan tahunan: US$ 51 ribu
Rata-rata jam kerja di Irlandia telah menurun drastis dari beberpa tahun sebelumnya. Pada 1983, para pekerja memiliki sekitar 44 jam kerja dalam seminggu, sedangkan untuk tahun 2012 para pekerja hanya memiliki waktu kerja selama 34 jam dalam seminggu.
Penurunan jam kerja ini lebih banyak dikarenakan mayoritas penduduknya beralih menjadi pekerja pertanian.
5. Jerman
Jam kerja seminggu: 35 jam
Rata-rata penghasilan tahunan: US$ 40 ribu
Pekerja paruh waktu di Jerman sudah menjadi pekerjaan yang paling umum. Pada 2012, satu dari empat pekerja di Jerman memiliki pekerjaan dengan sistem paruh waktu.
kebijakan para pekerja untuk dibebaskan membagi waktu kerjanya ini menjadi cara ampuh Jerman untuk mengurangi angka pengangguran. Saat ini angka pengangguran Jerman sekitar 5% atau lebih rendah jika dibandingkan Amerika yang sebesar 7%.
6. Swiss
Jam kerja seminggu : 35 jam
Rata-rata penghasilan tahunan: US$ 50 ribu
Swiss merupakan negara yang penduduknya paling bahagia di dunia. Hal itu tidak mengejutkan mengingat para pekerja di Swiss yang memiliki jam kerja kurang dari 155 jam setiap tahunnya. Sekitar sepertiga dari mereka memiliki pekerjaan paruh waktu.
7.Belgia
Jam kerja seminggu : 35 jam
Rata-rata penghasilan tahunan: US$ 44 ribu
Belgia merupakan negara yang mampu membuat para pekerjanya untuk tetap bertahan dalam satu profesinya, atau tidak sering berpindah pindah pekerjaan.
Itu sebabnya pemerintah memberikan kebijakan kepada para pekerjanya untuk berhak istirahat selama satu tahun. Di masa istirahat ini pekerja tersebut juga masih diberikan tunjangan dari pemerintah.
8. Swedia
Jam kerja seminggu: 36 jam
Rata-rata penghasilan tahunan: US$ 38 ribu
Budaya kerja di Swedia sebagian besar didorong atas hasil kesepakatan dengan serikat buruh. Perundingan bersama ini telah mendorong jam kerja para buruh lebih pendek dari waktu ke waktu serta jam kerja yang lebih fleksibel. Pekerjaan paruh waktu didominasi oleh para pekerja wanita.
9. Australia
Jam kerja seminggu: 36 jam
Rata-rata penghasilan tahunan: US$ 45 ribu
Peraturan pemerintah Australia menempatkan jam kerja resmi para pekerja dalam satu minggu adalah 38 jam. Kondisi ini memberikan hak pekerja untuk mendapatkan hari libur dan pesangon.
10. Italia
Jam kerja seminggu: 36 jam
Rata-rata penghasilan tahunan: US$ 34 ribu
Seperti Jerman, pemerintah Italia membebaskan para pekerjanya untuk membagi jam kerjanya. Sementara itu jam kerja dalam seminggu adalah 40 jam dan jam lembur hanya dibatasi paling lama 8 jam.
Pengusaha akan dikenakan denda jika kedapatan mempekerja lemburkan para pekerjanya. (Yas/Ndw)
Contohnya di Belanda, warganya hanya bekerja 29 jam dalam seminggu. Aturan itu dibuat untuk menyeimbangkan kehidupan para pekerja di Belanda.
Norwegia yang dikenal dengan hukum perburuhan yang paling longgar di dunia, warganya bekerja 33 jam dalam seminggu. Di luar itu, para pekerjanya juga diberikan 21 hari untuk liburan per tahunnya dan masih dimungkinkan para orang tua untuk mengajukan libur lebih untuk memberikan waktu dengan anak-anaknya.
Seperti dikutip dari CNN, Sabtu (27/7/2013), berikut 10 negara yang memiliki jam kerja terpendek:
1. Belanda
Jam kerja seminggu : 29 jam
Rata-rata penghasilan tahunan : US$ 47 ribu
Di Belanda mayoritas pekerjanya hanya bekerja empat hari dalam seminggu. Sekitar 86% ibu rumah tangga bekerja 34 jam atau kurang dalam seminggu di tahun lalu. Sedangkan para suami hanya bekerja rata-rata 12% lebih rendah daripada ibu rumah tangga.
Aturan di Belanda dibuat untuk menciptakan keseimbangan kehidupan para pekerja dan pekerja paruh waktu dan semua pekerja berhak atas hari libur.
2. Denmark
Jam kerja seminggu : 33 jam
Rata-rata penghasilan tahunan: US$ 46 ribu
Budaya kerja di Denmark mirip dengan yang diterapkan di Skandinavia. Jadwal kerja di Denmark fleksibel dan diberikan masa cuti yang cukup. Pekerja Denmark rata-rata 33 jam seminggu dan memiliki hak untuk setidaknya lima minggu liburan yang diberikan setiap tahun.
3. Norwegia
Jam kerja seminggu : 33 jam
Rata-rata penghasilan tahunan : US$ 44 ribu
Hukum perburuhan di Norwegia adalah yang paling longgar di dunia. Para pekerja diberikan 21 hari untuk liburan per tahunnya dan masih dimungkinkan para orang tua untuk mengajukan libur lebih untuk memberikan waktu dengan anak-anaknya. Selain itu cuti hamil dapat diberikan hingga 43 minggu.
4. Irlandia
Jam kerja seminggu : 34 jam
Rata-rata penghasilan tahunan: US$ 51 ribu
Rata-rata jam kerja di Irlandia telah menurun drastis dari beberpa tahun sebelumnya. Pada 1983, para pekerja memiliki sekitar 44 jam kerja dalam seminggu, sedangkan untuk tahun 2012 para pekerja hanya memiliki waktu kerja selama 34 jam dalam seminggu.
Penurunan jam kerja ini lebih banyak dikarenakan mayoritas penduduknya beralih menjadi pekerja pertanian.
5. Jerman
Jam kerja seminggu: 35 jam
Rata-rata penghasilan tahunan: US$ 40 ribu
Pekerja paruh waktu di Jerman sudah menjadi pekerjaan yang paling umum. Pada 2012, satu dari empat pekerja di Jerman memiliki pekerjaan dengan sistem paruh waktu.
kebijakan para pekerja untuk dibebaskan membagi waktu kerjanya ini menjadi cara ampuh Jerman untuk mengurangi angka pengangguran. Saat ini angka pengangguran Jerman sekitar 5% atau lebih rendah jika dibandingkan Amerika yang sebesar 7%.
6. Swiss
Jam kerja seminggu : 35 jam
Rata-rata penghasilan tahunan: US$ 50 ribu
Swiss merupakan negara yang penduduknya paling bahagia di dunia. Hal itu tidak mengejutkan mengingat para pekerja di Swiss yang memiliki jam kerja kurang dari 155 jam setiap tahunnya. Sekitar sepertiga dari mereka memiliki pekerjaan paruh waktu.
7.Belgia
Jam kerja seminggu : 35 jam
Rata-rata penghasilan tahunan: US$ 44 ribu
Belgia merupakan negara yang mampu membuat para pekerjanya untuk tetap bertahan dalam satu profesinya, atau tidak sering berpindah pindah pekerjaan.
Itu sebabnya pemerintah memberikan kebijakan kepada para pekerjanya untuk berhak istirahat selama satu tahun. Di masa istirahat ini pekerja tersebut juga masih diberikan tunjangan dari pemerintah.
8. Swedia
Jam kerja seminggu: 36 jam
Rata-rata penghasilan tahunan: US$ 38 ribu
Budaya kerja di Swedia sebagian besar didorong atas hasil kesepakatan dengan serikat buruh. Perundingan bersama ini telah mendorong jam kerja para buruh lebih pendek dari waktu ke waktu serta jam kerja yang lebih fleksibel. Pekerjaan paruh waktu didominasi oleh para pekerja wanita.
9. Australia
Jam kerja seminggu: 36 jam
Rata-rata penghasilan tahunan: US$ 45 ribu
Peraturan pemerintah Australia menempatkan jam kerja resmi para pekerja dalam satu minggu adalah 38 jam. Kondisi ini memberikan hak pekerja untuk mendapatkan hari libur dan pesangon.
10. Italia
Jam kerja seminggu: 36 jam
Rata-rata penghasilan tahunan: US$ 34 ribu
Seperti Jerman, pemerintah Italia membebaskan para pekerjanya untuk membagi jam kerjanya. Sementara itu jam kerja dalam seminggu adalah 40 jam dan jam lembur hanya dibatasi paling lama 8 jam.
Pengusaha akan dikenakan denda jika kedapatan mempekerja lemburkan para pekerjanya. (Yas/Ndw)