Pertamina mencemaskan kemacetan parah di jalur mudik Pulau Jawa yang bisa mengganggu jalannya mobil tangki minyak.
General Manager Pertamina Regional III Wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, Hasto Wibowo, menyatakan, terdapat 19 titik kemacetan yang lokasinya tak jauh dengan tujuh depot BBM.
Titik macet tersebut, diantaranya, penyeberangan Merak, Pasar Baros, pintu tol Cikarang Utama, pintu tol Cikampek, Simpang Jomin, Nagreg, Sukabumi, Palimanan Kanci, Ciawi dan sebagainya. Sedangkan tujuh lokasi terminal BBM, antara lain, Tanjung Gerem, Jakarta Group Plumpang, Cikampek, Bandung Group (PDL) dan (UJB), Tasikmalaya, serta Balongan.
"Kondisi ini dapat menganggu kelancaran distribusi BBM dan elpiji karena mobil tangki bisa terjebak macet bisa 3-10 jam lamanya untuk bisa sampai SPBU. Padahal jarak antara depot dan SPBU tidak sampai berkilo-kilo meter," jelas dia saat ditemui saat acara Sahur on The Road di Terminal BBM Plumpang, Jakarta, Minggu (28/7/2013).
Sementara Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan mengaku, bakal mengunjungi beberapa titik kemacetan di jalur mudik yang lokasinya dekat dengan tujuh terminal BBM regional III.
"Saya akan naik helikopter pantau daerah Cikampek, Padalarang dan lainnya," tukas dia singkat saat ditemui saat acara Sahur on The Road di Terminal BBM Plumpang, Jakarta, Minggu (28/7/2013).
Karen bilang, rencana tersebut bakal direalisasikan pada pekan ini. "Maunya sih Kamis ini (1/8/2013)," ucapnya.
Rencananya Karen akan memantau pelaksanaan upaya yang telah dipersiapkan Pertamina dalam menjamin kelancaran distribusi BBM dan elpiji. Yakni sistem monitoring stok BBM di seluruh terminal BBM melalui sistem komputerisasi SIM S&D, switching tangki timbun di terminal BBM khusus premium dan tangki pendam di SPBPU dari solar ke premium atau pertamax.
Upaya lainnya, adalah, terminal BBM dan SPBU beroperasi penuh 24 jam di jalur mudik H-15 hingga H+15, penambahan mobil tangki, dan sebagainya. (Fik/Igw)
General Manager Pertamina Regional III Wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten, Hasto Wibowo, menyatakan, terdapat 19 titik kemacetan yang lokasinya tak jauh dengan tujuh depot BBM.
Titik macet tersebut, diantaranya, penyeberangan Merak, Pasar Baros, pintu tol Cikarang Utama, pintu tol Cikampek, Simpang Jomin, Nagreg, Sukabumi, Palimanan Kanci, Ciawi dan sebagainya. Sedangkan tujuh lokasi terminal BBM, antara lain, Tanjung Gerem, Jakarta Group Plumpang, Cikampek, Bandung Group (PDL) dan (UJB), Tasikmalaya, serta Balongan.
"Kondisi ini dapat menganggu kelancaran distribusi BBM dan elpiji karena mobil tangki bisa terjebak macet bisa 3-10 jam lamanya untuk bisa sampai SPBU. Padahal jarak antara depot dan SPBU tidak sampai berkilo-kilo meter," jelas dia saat ditemui saat acara Sahur on The Road di Terminal BBM Plumpang, Jakarta, Minggu (28/7/2013).
Sementara Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan mengaku, bakal mengunjungi beberapa titik kemacetan di jalur mudik yang lokasinya dekat dengan tujuh terminal BBM regional III.
"Saya akan naik helikopter pantau daerah Cikampek, Padalarang dan lainnya," tukas dia singkat saat ditemui saat acara Sahur on The Road di Terminal BBM Plumpang, Jakarta, Minggu (28/7/2013).
Karen bilang, rencana tersebut bakal direalisasikan pada pekan ini. "Maunya sih Kamis ini (1/8/2013)," ucapnya.
Rencananya Karen akan memantau pelaksanaan upaya yang telah dipersiapkan Pertamina dalam menjamin kelancaran distribusi BBM dan elpiji. Yakni sistem monitoring stok BBM di seluruh terminal BBM melalui sistem komputerisasi SIM S&D, switching tangki timbun di terminal BBM khusus premium dan tangki pendam di SPBPU dari solar ke premium atau pertamax.
Upaya lainnya, adalah, terminal BBM dan SPBU beroperasi penuh 24 jam di jalur mudik H-15 hingga H+15, penambahan mobil tangki, dan sebagainya. (Fik/Igw)