Harga minyak mentah dunia sedikit berubah menjelang informasi akhir pekan ini tentang pasokan minyak, kebijakan moneter dan pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS).
Patokan minyak mentah AS turun 15 sen per barel menjadi US$ 104,55 per barel di New York. Sementara minyak mentah Brent, patokan untuk minyak mentah internasional, naik 28 sen menjadi US$ 107,45 per barel, mengutip laman Associated Press.
Harga minyak mentah sedikit jatuh setelah sempat meningkat dengan cepat pada awal Juli mencapai hampir US$ 110 per barel pada perdagangan 19 Juli 2013 lalu.
Pedagang tengah mencari petunjuk terkait rencana pengumuman Federal Reserve, yang akan menggelar pertemuan selama 2 hari mulai Selasa ini.
Petunjuk apakah dan berapa lama the Fed akan kembali melakukan rencana stimulus. The Fed telah membeli obligasi bulanan senilai US$ 85 miliar dalam upaya menjaga tingkat suku bunga pinjaman jangka panjang rendah dan membantu menopang pemulihan ekonomi AS.
Suku bunga yang rendah membuatnya lebih mudah dan lebih menarik bagi investor untuk membeli komoditas seperti minyak, dan memperkuat harga.
 "Kami mencari status quo dipertahankan dengan sedikit petunjuk," tulis analis Jim Ritterbusch dalam sebuah laporan. Program stimulus diharapkan diperkecil pada akhir tahun ini seiring membaiknya perekonomian.
Pedagang juga tengah mengamati laporan Departemen Energi tentang dalam pasokan minyak, setelah turun secara mengejutkan mencapai 30 juta barel pada bulan lalu. (Nur)
Patokan minyak mentah AS turun 15 sen per barel menjadi US$ 104,55 per barel di New York. Sementara minyak mentah Brent, patokan untuk minyak mentah internasional, naik 28 sen menjadi US$ 107,45 per barel, mengutip laman Associated Press.
Harga minyak mentah sedikit jatuh setelah sempat meningkat dengan cepat pada awal Juli mencapai hampir US$ 110 per barel pada perdagangan 19 Juli 2013 lalu.
Pedagang tengah mencari petunjuk terkait rencana pengumuman Federal Reserve, yang akan menggelar pertemuan selama 2 hari mulai Selasa ini.
Petunjuk apakah dan berapa lama the Fed akan kembali melakukan rencana stimulus. The Fed telah membeli obligasi bulanan senilai US$ 85 miliar dalam upaya menjaga tingkat suku bunga pinjaman jangka panjang rendah dan membantu menopang pemulihan ekonomi AS.
Suku bunga yang rendah membuatnya lebih mudah dan lebih menarik bagi investor untuk membeli komoditas seperti minyak, dan memperkuat harga.
 "Kami mencari status quo dipertahankan dengan sedikit petunjuk," tulis analis Jim Ritterbusch dalam sebuah laporan. Program stimulus diharapkan diperkecil pada akhir tahun ini seiring membaiknya perekonomian.
Pedagang juga tengah mengamati laporan Departemen Energi tentang dalam pasokan minyak, setelah turun secara mengejutkan mencapai 30 juta barel pada bulan lalu. (Nur)