Kurs tengah Bloomberg mencatat nilai tukar rupiah pada Senin kemarin (29/7/2013) ditutup menguat di level 10.275 per dolar AS. Penguatan ini terjadi di tengah menguatnya sebagian besar mata uang Asia lainnya.
Kendati menguat, rupiah hingga saat ini masih bertengger di atas level 10 ribu per dolar AS. Bank Indonesia (BI) selama ini menyatakan pergerakan rupiah sudah mencerminkan fundamental perekonomian nasional.
"Kalau saya melihatnya, pasar akan lebih menerima dengan level rupiah yang sekarang ini 10.200-10.300 per dolar AS," kata Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk, Destry Damayanti dalam perbincangan dengan Liputan6.com, seperti ditulis Selasa (30/7/2013).
Destry menilai rupiah di level saat ini merupakan real value dari rupiah. Mata uang Indonesia itu kini bergerak berdasarkan permintaan pasar dan pasokan.
"BI sudah berulang kali mengatakan tidak akan mengatur level rupiah. Tak akan menetapkan level rupiah," kata Destry.
Dengan mulai adanya penguatan nilai tukar, mungkinkah kurs rupiah akan kembali masuk zona di bawah 10 ribu per dolar AS? Atau mungkin rupiah justru terpuruk lebih dalam ke level 10.500 per dolar AS?
Berikut adalah video wawancara lengkap Liputan6.com dengan Destry Damayanti: (Shd/*)
Kendati menguat, rupiah hingga saat ini masih bertengger di atas level 10 ribu per dolar AS. Bank Indonesia (BI) selama ini menyatakan pergerakan rupiah sudah mencerminkan fundamental perekonomian nasional.
"Kalau saya melihatnya, pasar akan lebih menerima dengan level rupiah yang sekarang ini 10.200-10.300 per dolar AS," kata Chief Economist PT Bank Mandiri Tbk, Destry Damayanti dalam perbincangan dengan Liputan6.com, seperti ditulis Selasa (30/7/2013).
Destry menilai rupiah di level saat ini merupakan real value dari rupiah. Mata uang Indonesia itu kini bergerak berdasarkan permintaan pasar dan pasokan.
"BI sudah berulang kali mengatakan tidak akan mengatur level rupiah. Tak akan menetapkan level rupiah," kata Destry.
Dengan mulai adanya penguatan nilai tukar, mungkinkah kurs rupiah akan kembali masuk zona di bawah 10 ribu per dolar AS? Atau mungkin rupiah justru terpuruk lebih dalam ke level 10.500 per dolar AS?
Berikut adalah video wawancara lengkap Liputan6.com dengan Destry Damayanti: (Shd/*)