Ekonom Senior Faisal Basri memprediksi laju inflasi akan meningkat pada akhir Juli 2013. Faktor kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi menjadi aktor utama penyebab lonjakan laju inflasi tersebut.
"Laju inflasi bulan ini merupakan puncaknya," ujar Faisal dalam diskusi gejolak harga komoditas pangan di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (30/7/2013).
Menurut Faisal, kenaikan harga BBM menimbulkan efek double, yaitu terhadap harga pangan dan tarif angkutan umum. Beliau menegaskan, angkutan umum dan pangan merupakan dua fundamental perekonomian yang paling utama bagi masyarakat. Kenaikan pada kedua faktor itu, akan menimbulkan inflasi yang sangat tinggi.
"Naiknya inflasi dari dua faktor yaitu harga pangan dan tarif angkutan umum yang disebabkan oleh naiknya harga BBM," kata Faisal.
Dengan kenaikan signifikan pada Juli ini, inflasi secara year on year (yoy) akan berada di level 8%. Artinya, target inflasi dalam APBN-P 2013 sebesar 7,2% tidak akan tepat sasaran.
Faisal menilai, program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang dibagikan oleh pemerintah tidak cukup meredam angka inflasi di bulan ini. Jika pemerintah bisa memberikan kompensasi jangka panjang, dampaknya bisa meredam angka inflasi yang ditimbulkan dari kenaikan harga BBM.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Sasmito Wibowo mengatakan puncak inflasi memang akan tinggi pada bulan Juli ini, faktor utama masih tidak jauh dari kenaikan harga BBM. Inflasi bulan Juli ini akan menyumbang angka inflasi tahunan yang tertinggi.
"Jadi Tunggu saja pengumumannya waktu konferensi pers yang akan kami adakan tanggal 1 agustus nanti. Nanti akan terlihat inflasi bulan Juli ini," tegas Sasmito. (Dis/Shd)
"Laju inflasi bulan ini merupakan puncaknya," ujar Faisal dalam diskusi gejolak harga komoditas pangan di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (30/7/2013).
Menurut Faisal, kenaikan harga BBM menimbulkan efek double, yaitu terhadap harga pangan dan tarif angkutan umum. Beliau menegaskan, angkutan umum dan pangan merupakan dua fundamental perekonomian yang paling utama bagi masyarakat. Kenaikan pada kedua faktor itu, akan menimbulkan inflasi yang sangat tinggi.
"Naiknya inflasi dari dua faktor yaitu harga pangan dan tarif angkutan umum yang disebabkan oleh naiknya harga BBM," kata Faisal.
Dengan kenaikan signifikan pada Juli ini, inflasi secara year on year (yoy) akan berada di level 8%. Artinya, target inflasi dalam APBN-P 2013 sebesar 7,2% tidak akan tepat sasaran.
Faisal menilai, program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang dibagikan oleh pemerintah tidak cukup meredam angka inflasi di bulan ini. Jika pemerintah bisa memberikan kompensasi jangka panjang, dampaknya bisa meredam angka inflasi yang ditimbulkan dari kenaikan harga BBM.
Pada kesempatan yang sama, Deputi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Sasmito Wibowo mengatakan puncak inflasi memang akan tinggi pada bulan Juli ini, faktor utama masih tidak jauh dari kenaikan harga BBM. Inflasi bulan Juli ini akan menyumbang angka inflasi tahunan yang tertinggi.
"Jadi Tunggu saja pengumumannya waktu konferensi pers yang akan kami adakan tanggal 1 agustus nanti. Nanti akan terlihat inflasi bulan Juli ini," tegas Sasmito. (Dis/Shd)