Setelah terkatung-katung lebih dari setahun, DBS Group Holding membatalkan rencana pengambilalihan PT Bank Danamon Tbk yang ditaksir bernilai US$ 2,7 miliar.
Keputusan tersebut diambil setelah transaksi tersebut menemui jalan buntu usai bank sentral memberikan persyaratan dalam proses akuisisi tersebut.
Seperti diketahui, Bank Indonesia hanya memperkenankan pengambilalihan saham bank nasional oleh investor asing maksimal 40%. Hal ini dianggap menyulitkan posisi DBS yang ingin menguasai Danamon.
"Situasi telah berubah banyak di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir terkait kondisi likuiditas yang makin ketat disertai pelemahan rupiah. Jadi kesepakatan secara ekonomis semakin buruk," kata Analis dari Macquaire Capital Securities, Matthew Smith seperti dikutip laman Reuters, Rabu (31/7/2013).
Seperti diketahui, pada Juni lalu DBS telah meminta perpanjangan perjanjian pembelian Danamon dengan Fullerton Financial Holding, anak usaha dari kelompok bisnis Temasek Holding Pte Ltd.
Rencana DBS ingin membeli sekitar 67,4% saham Danamon namun BI hanya memperkenankan kepemilikan asing sebesar 40%.
CEO DBS Group, Piyush Gupta menilai potensi jangka panjang Indonesia masih dalam kondisi positif. Perusahaan juga berjanji akan terus mengembangkan bisnis ritelnya di Indonesia sambil terus memantau peluang yang ada.
"Kami menyampaikan apresiasi tertinggi kami kepada pihak regulator di Indonesia dan Singapura yang telah mempertimbangkan transaksi ini," kata Gupta seperti dikutip laman FT.(Shd)
Keputusan tersebut diambil setelah transaksi tersebut menemui jalan buntu usai bank sentral memberikan persyaratan dalam proses akuisisi tersebut.
Seperti diketahui, Bank Indonesia hanya memperkenankan pengambilalihan saham bank nasional oleh investor asing maksimal 40%. Hal ini dianggap menyulitkan posisi DBS yang ingin menguasai Danamon.
"Situasi telah berubah banyak di Indonesia dalam beberapa bulan terakhir terkait kondisi likuiditas yang makin ketat disertai pelemahan rupiah. Jadi kesepakatan secara ekonomis semakin buruk," kata Analis dari Macquaire Capital Securities, Matthew Smith seperti dikutip laman Reuters, Rabu (31/7/2013).
Seperti diketahui, pada Juni lalu DBS telah meminta perpanjangan perjanjian pembelian Danamon dengan Fullerton Financial Holding, anak usaha dari kelompok bisnis Temasek Holding Pte Ltd.
Rencana DBS ingin membeli sekitar 67,4% saham Danamon namun BI hanya memperkenankan kepemilikan asing sebesar 40%.
CEO DBS Group, Piyush Gupta menilai potensi jangka panjang Indonesia masih dalam kondisi positif. Perusahaan juga berjanji akan terus mengembangkan bisnis ritelnya di Indonesia sambil terus memantau peluang yang ada.
"Kami menyampaikan apresiasi tertinggi kami kepada pihak regulator di Indonesia dan Singapura yang telah mempertimbangkan transaksi ini," kata Gupta seperti dikutip laman FT.(Shd)