Anggota Komisi V dari Fraksi Partai Golkar DPR RI, Siswono Yudhohusodo mengatakan ketidakmampuan pemerintah sebagai regulator untuk mengendalikan harga beberapa kebutuhan pokok, telah mengakibatkan peningkatan kuota impor.
"Melambungnya harga itu, membuat pemerintah memotong kompas dalam mengendalikan harga melalui skema impor dari negara lain," kata Siswono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Menurut dia, berdasarkan pantauan pasar, harga cabai rawit mencapai Rp 120 ribu per kg dari Rp 27.700 per kg, bawang merah Rp 64 ribu per kg dari Rp 32.300 per kg, bawang putih Rp 30 ribu per kg dari Rp 14 ribu per kg, ayam Rp 35 ribu per kg dari Rp 25 ribu per kg.
Kemudian daging sapi Rp 110 ribu per kg dibandingkan tiga tahun yang lalu Rp 45 ribu per kg, telur ayam Rp 22.000 per kg, beras medium jenis IR 64 Rp 8.200 per kg.
Bahkan, kata dia, hingga Juni 2013, telah diimpor cabai 22.737 ton dan bawang merah 60.000 ton dan saat ini akan ditambah kuota impor cabai sebanyak 9.715 ton dan bawang merah 16.781 ton.
"Belum lagi komoditas lain seperti kedelai dan yang sangat ironis, garam saja kita impor," tegasnya.
Untuk mengatasi masalah itu, kata Siswono, hal yang harus dilakukan adalah menerapkan pola manajemen pertanian dengan ketat.
Artinya, pendataan terhadap luas areal lahan yang dimiliki Indonesia berapa, pengaturan pola tanam, jadwal panen dan distribusi yang tepat akan menjadi solusi yang baik.
Menurut dia, hal yang tidak kalah penting adalah penghapusan praktik-praktik yang tidak benar dalam jalur perdagangan agribisnis dan hortikultura.
"Adanya oknum yang menahan produk dan melepasnya saat harga melambung harus dihapuskan," tegas anggota Badan Kehormatan DPR itu. (Nur)
"Melambungnya harga itu, membuat pemerintah memotong kompas dalam mengendalikan harga melalui skema impor dari negara lain," kata Siswono di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (1/8/2013).
Menurut dia, berdasarkan pantauan pasar, harga cabai rawit mencapai Rp 120 ribu per kg dari Rp 27.700 per kg, bawang merah Rp 64 ribu per kg dari Rp 32.300 per kg, bawang putih Rp 30 ribu per kg dari Rp 14 ribu per kg, ayam Rp 35 ribu per kg dari Rp 25 ribu per kg.
Kemudian daging sapi Rp 110 ribu per kg dibandingkan tiga tahun yang lalu Rp 45 ribu per kg, telur ayam Rp 22.000 per kg, beras medium jenis IR 64 Rp 8.200 per kg.
Bahkan, kata dia, hingga Juni 2013, telah diimpor cabai 22.737 ton dan bawang merah 60.000 ton dan saat ini akan ditambah kuota impor cabai sebanyak 9.715 ton dan bawang merah 16.781 ton.
"Belum lagi komoditas lain seperti kedelai dan yang sangat ironis, garam saja kita impor," tegasnya.
Untuk mengatasi masalah itu, kata Siswono, hal yang harus dilakukan adalah menerapkan pola manajemen pertanian dengan ketat.
Artinya, pendataan terhadap luas areal lahan yang dimiliki Indonesia berapa, pengaturan pola tanam, jadwal panen dan distribusi yang tepat akan menjadi solusi yang baik.
Menurut dia, hal yang tidak kalah penting adalah penghapusan praktik-praktik yang tidak benar dalam jalur perdagangan agribisnis dan hortikultura.
"Adanya oknum yang menahan produk dan melepasnya saat harga melambung harus dihapuskan," tegas anggota Badan Kehormatan DPR itu. (Nur)