Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengatakan PT Pertamina (persero) harus terlibat dalam penentuan keputusan kontrak Blok Mahakam di Kalimantan Timur, meski ada perusahaan migas lain yang ikut mengoperasikannya.
Jero mengatakan sudah 2 kali kontrak Total E&P di Blok Mahakam diperpanjang. Dalam dua kali periode tersebut perusahaan minyak nasional tidak pernah diikutsertakan.
Pada saat kontrak tersebut habis nanti pada 2017, Jero berkeinginan melibatkan Pertamina ikut mengoperasikan blok yang saat ini ramai diperbincangkan.
"Pihak Pertamina harus diajak perannya, untuk investasi itu. 30 tahun nggak ikut, 20 tahun perpanjangan nggak ikut, perpanjangan ketiga harusnya Pertamina dan Total bergandengan, namun baru sampai disitu," kata Jero usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Prancis, di kantornya, Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Dia mengaku hal tersebut juga sudah di pertanyakan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius saat bertemu dengan dirinya bersama staf kementerian ESDM, di Kantor Kementerian ESDM. "Pak menteri tadi menyampaikan bagaimana Blok Mahakam?, " tegas dia.
Jero mengungkapkan, saat ini keputusan tersebut sedang dikelola, dan menurutnya kepentingan Indonesia harus di utamakan, namun kepentingan Prancis juga harus di pertimbangkan karerna investasi di Mahakam membutuhkan modal yang besar dan teknologi yang canggih.
"Saya katakan sedang kami kelola, kepentingan Indonesia kita utamakan, tapi kepentingan Prancis juga serius dipertimbangkan karena Blok Mahakam menyangkut investasi tinggi tentu pengelolahannya baik, juga harus diketahui, bahwa Indonesia negara demokrasi, usulan-usulan masyarakat harus dipertimbangkan dengan cermat, itu soal Mahakam Total," pungkasnya. (Pew/Nur)
Jero mengatakan sudah 2 kali kontrak Total E&P di Blok Mahakam diperpanjang. Dalam dua kali periode tersebut perusahaan minyak nasional tidak pernah diikutsertakan.
Pada saat kontrak tersebut habis nanti pada 2017, Jero berkeinginan melibatkan Pertamina ikut mengoperasikan blok yang saat ini ramai diperbincangkan.
"Pihak Pertamina harus diajak perannya, untuk investasi itu. 30 tahun nggak ikut, 20 tahun perpanjangan nggak ikut, perpanjangan ketiga harusnya Pertamina dan Total bergandengan, namun baru sampai disitu," kata Jero usai bertemu dengan Menteri Luar Negeri Prancis, di kantornya, Jakarta, Jumat (2/8/2013).
Dia mengaku hal tersebut juga sudah di pertanyakan Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius saat bertemu dengan dirinya bersama staf kementerian ESDM, di Kantor Kementerian ESDM. "Pak menteri tadi menyampaikan bagaimana Blok Mahakam?, " tegas dia.
Jero mengungkapkan, saat ini keputusan tersebut sedang dikelola, dan menurutnya kepentingan Indonesia harus di utamakan, namun kepentingan Prancis juga harus di pertimbangkan karerna investasi di Mahakam membutuhkan modal yang besar dan teknologi yang canggih.
"Saya katakan sedang kami kelola, kepentingan Indonesia kita utamakan, tapi kepentingan Prancis juga serius dipertimbangkan karena Blok Mahakam menyangkut investasi tinggi tentu pengelolahannya baik, juga harus diketahui, bahwa Indonesia negara demokrasi, usulan-usulan masyarakat harus dipertimbangkan dengan cermat, itu soal Mahakam Total," pungkasnya. (Pew/Nur)